BATULICIN – LIPUTAN 4.COM. Dinas PUPR Kabupaten Tanah Bumbu berencana akan mebangunan Bendungan sungai kusan di kabupaten Tanah Bumbu, dan saat ini masih menunggu proses Rekomendasi Tim Peminjaman Kawasan Hutan Kalimantan Selatan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Selanjutnya Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tanah Bumbu akan mengajukan ke Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK) untuk memproses izin pinjam pakai kawasan hutan, dan selanjutnya akan diserahkan kepada Kementerian PUPR RI.
“Dokumen tersebut sebagai dasar dan tindak lanjut dalam proses pembangunan bendungan tersebut masuk pada proyek strategis Nasional,” ucap Kepala Bidang Sumber Daya Air PUPR Kabupaten Tanah Bumbu M.Hairil Bakri.
Kementerian PUPR tidak bisa mengeluarkan sertifikasi bendungan jika tidak ada dokumen izin pinjam pakai kawasan hutan karena belum ada kejelasan mengenai status lahan yang akan dijadikan tempat pembangunan.
Sedangkan dokumen pendukung lainnya seperti studi kelayakan bendungan sudah ada, dan saat ini Dinas PUPR Tanah Bumbu sedang menyusun studi kelayakan untuk jaringan irigasi.
Agar proyek tersebut cepat terealisasi, sebelumnya pemerintah daerah juga telah menganggarkan dana sekitar Rp.5 miliar untuk membangun akses jalan yang mulai dikerjakan pada bulan Juli 2022.
Dana Rp.5 miliar tersebut juga digunakan untuk pembebasan lahan warga di tiga wilayah desa yaitu Desa Mangkalapi, Temunih dan Desa Batubulan dan sebagian juga digunakan untuk proses pengkajian dan penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh Dinas PUPR Tanah Bumbu.
Estimasi luas lahan untuk pembangunan bendungan tersebut mencapai 2017 hektare dan diperkirakan akan menelan dana sekitar Rp.3 Triliun.
“Apabila proyek ini cepat terwujud maka akan banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat Tanah Bumbu, khususnya pendapatan asli daerah yang dihasilkan dari Wisata, Pertanian, PLTA dan PDAM juga akan ikut meningkat,” ucapnya.
Manfaat pembangunan bendungan sungai kusan tersebut juga mampu mengairi lahan pertanian di Kecamatan Kusan Hulu yang diperkirakan mencapai 10.000 hektare.
“Bendungan tersebut juga sangat penting untuk mengatasi dan pengendali banjir yang kerap melanda daerah tersebut,” pungkas Hairil. (Liputan 4.Com).