x
HARI KARTINI

Sulitnya Warga Lebak Selatan di Perkampungan Dapat Akses Membeli BBM yang Murah

waktu baca 3 menit
Selasa, 2 Apr 2024 16:27 0 1322 L4 Banten

Liputan4.com, LEBAK – Bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite sudah hampir seminggu menghilang di kios-kios eceran khususnya di wilayah Lebak selatan, bahkan nelayan banyak yang tidak melaut gara gara sulitnya BBM pertalit, sekalinya turun melaut kosnya Operasional untuk BBM meningkat,karena kelangkaan pertalit ini dikeluhkan oleh warga dan para pengendara termasuk nelayan, bahkan Saat kendaraan kehabisan bahan bakar di daerah pinggiran warga kesulitan dapatkan BBM jenis pertalit yang biasa masyarakat jual, banyak pengendara yang mendorong motornya atau naik ojeg beli ke SPBU dengan jarak yang cukup jauh. Selasa 2/4/2024


Salah seorang sebut aja Empat Nelayan asal Sawarna yang sedang memperbaiki jaring nya saat ditanya mengatakan, “Sudah hampir seminggu BBM jenis pertalite di kios-kios pada kosong sudah di dapat, sekalipun ada jenis pertamax dengan harga per satu liternya lumayan mahal, sampai 16.000 Rupiah, jujur hal ini sangat memberatkan bagi kami sebagai nelayan, biasa kami beli paling mahal itu pertalit 12.000 rupiah sudah di pantai diantarkan karena kami nelayan biasanya titip belanja dengan menggunakan kartu nelayan,

Dengan kondisi saat ini dimana melaut pun ikan susah didapat kadang biaya operasional melaut dengan penghasilan masih nombok ucap Empar. Sebagai rakyat kecil mohon pemerintah memberikan solusi pada kami dimana bila kami harus belanja tiap hari ke SPBU kosnya juga lebih tinggi sebab jarak yang sangat jauh ongkos aja bisa 50-60 ribu sekali jalan, ucapnya

Hal senada dikatakan Jumadi warga PasirKuray desa Neglasari kecamatan Cibeber, kami sangat kesulitan cari bahan bakar BBM alternatif yang murah biasanya pertalit itu suka banyak yang jualan sekarang hilang yang ada BBM jenis Pertamax yang harganya lumayan bisa nyampe 17.000 ribu, kemaren saja ada warga asal Sukabumi Jawa barat bawa motor dan kehabisan BBM harus mendorong motornya cukup jauh karena sulitnya BBM pertalit, sehingga dia harus isi petramak, kami mohon pada pemerintah jangan tambah kesulitan kami dari sulitnya dan mahalnya harga sembako kini kami harus juga merasakan bbm itu mahal,saat dia bertanya pada saya saja. Jawab , sei pengendara juga bertanya ke saya, kang biasanya sepanjang jalan saya sering melihat kios-kios menjual BBM jenis Pertalite sekarang agak jarang lihatnya, kalaupun ada jenis pertamax dengan harga yang lumayan tinggi, saya pun sempat bertanya kepada kios langganan saya, iya katakan sudah seminggu tidak bisa beli lagi, yang ada pertamax itu juga harganya terbilang mahal sementara ini jarang pembelinya, makanya saya libur dulu ujar langganan saya itu dengan raut muka sedih.ucapnya.

Pantauan dan penelusuran team awak media di lapangan secara umum baik warga dan para pengendara berharap agar pemerintah melalui pertamina dan BP Migas memperbolehkan BBM jenis pertalite bebas dijual di kios-kios eceran, yang jauh dari SPBU, sebab ga mungkin juga kalo kita habis bahan bakar kendaraan harus mendorong dari wilayah pinggiran seperti cibeber,

Bagi kami kalaupun ada pelanggaran atau penimbunan silahkan proses hukum, artinya jangan disamakan antara diperkotaan dengan kondisi di pedesaan Para nelayan yang tidak melaut karena kesulitan bahan bakar

yang jauh dengan SPBU, bijaklah membuat aturan atau kebijakan, kasihanilah kami/mereka rakyat kecil yang jauh dari perkotaan yang membutuhkan pertalite dekat dengan lingkungannya. *(Tim/Red)

Stik Famika Makassar

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ULTAH PULAU TALIABU
RIDWAN AZIZ
PLT BUPATI LABUHANBATU
Stik Famika Makassar
LAINNYA
x
x