x
HARI KARTINI

Prihatin Angka Stunting Tinggi di NTT, Pendeta Gustaf Nenu Gagas Kelompok Ternak dan Bertani di Fatumonas, Hasilnya dibagikan ke Anak dan Ibu Hamil

waktu baca 3 menit
Selasa, 18 Jul 2023 23:42 0 359 Pay

LIPUTAN4.COM – Pendeta Gustaf Nenu, M.Th  menjadi motor penggerak bentuk kelompok beternak dan bertani lalu hasilnya dibagikan kembali kepada anak dan Ibu-ibu hamil sebagai wujud perangi kemiskinan dan stunting bagi masyarakat di Desa Fatumonas, Kecamatan Amfoang Tengah.

Gerakan hati Pendeta Gustaf Nenu yang bertugas Desa Fatumonas tersebut didasari atas keprihatinan terhadap angka kemiskinan dan stunting yang cukup tinggi di NTT, yakni berdasarkan data angka kemiskinan, NTT berada di urutan ketiga dan stunting bahkan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) tertinggi di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Jalur Pantai Selatan Ende Berpeluang jadi Jalan Nasional Penghubung Flores Tengah

Pendeta Gustaf mengungkapkan Penprogram pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilgerakannya saat ini yakni di Desa Fatululat Fatumonas Kecamatan Amfoang Tengah, dalam sektor peternakan dan pertanian.

Menurutnya program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dikembangkan di Desa Fatumonas diantaranya ternak ayam kampung petelur dan pedaging oleh kelompok ibu/perempuan. selain itu sebanyak 15 kelompok tani lainnya menanam beberapa komoditas yakni cabai, sayuran, tomat dan juga saat ini sedang menguji penanaman strawbery.

Pendeta Gustaf menjelaskan, untuk saat ini Jemaat Overa Fatululat mulai bisa mandiri melalui swadaya masyarakat sendiri. Gereja, donatur perorangan ataupun kelompok dari luar turut membantu dalam bentuk barang, dari situ umat setiap kelompok mulai  memelihara dan bertani untuk memanfaatkan potensi sumber daya yang ada, sehingga sedikit demi sedikit dapat mengurangi kemiskinan dan stunting.

Baca Juga: UKT Undana Kupang Mahal, Calon Mahasiswa Baru Undana Hengkang ke Universitas Swasta

Sebagai motor penggerak, Pdt. Gustaf Nenu menguraikan bahwa masih banyak kekurangan baik itu iklim maupun dukungan modal, namun selaku Pendeta ia tetap berusaha untuk mengatasinya, dengan terus membangun relasi dan berkomunkasi bersama Sinode GMIT.

Dalam pemberdayaan ekonomi masyarakatnya, selain memanfaatkan sumber daya alam dan manusia, saat ini juga Pendeta Gustaf nenu bekerja sama dengan PT. Amasing Farm Badugul Bali sebagai mitra untuk masyarakat Desa Fatumonas melakukan pelatihan dan stundi banding peternakan dan pertanian.

“untuk saat ini kami tetap memfasilitasi anak-anak muda untuk melakukan pelatihan pertanian di PT. Amazing Farm Bedugul-Bali, sudah 3 kali kita kirim, 5 orang setiap kali pengiriman, puji Tuhan mereka sudah bisa mengimplementasikan ilmunya “ucap Pdt. Gustaf Nenu, M.Th.

Pendeta Gustaf Nenu juga menjelaskan ia memiliki strategi  untuk mengatasi stunting di Desa Fatululat Fatumonas, yakni dari hasil ayam kampung petelur, selalu membagikan telur ayam kampung secara cuma-cuma dari hasil penjualan oleh kelompok ternak ibu dan perempuan.

“setiap hari kami bagi per butir telur kepada balita, ibu hamil dan ibu menyusui. Selain itu mereka juga diberikan kapsul kelor, yang diolah senduri dengan cara daun kelor dikeringkan atau dijemur lalu dimasukan ke dalam kapsul. Ucap Pendeta Gustaf.

Pendeta Gustaf Nenu juga berharap agar semua sektoral jangan tutup mata, kita harus berperan aktif dalam penanggulangan kemiskinan ini, berdayakan potensi sumber daya yang ada, mendukung masyarakat dalam bentuk apapun. Ekonomi baik representasi dari kemartabatan kita. tetap semangat, ” Tegasnya

Stik Famika Makassar

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ULTAH PULAU TALIABU
RIDWAN AZIZ
PLT BUPATI LABUHANBATU
Stik Famika Makassar
LAINNYA
x
x