x

Niatan Baik Membantu Justru Berujung Tudingan Tidak Mengenakkan Menimpa Founder LCKM

waktu baca 2 menit
Sabtu, 10 Jun 2023 21:28 0 337 BASIR HASGAS

Jeneponto,Liputan4.com_Ibarat sekalimat pepatah kacang lupa akan kulit mungkin paling pantas di sematkan untuk salah satu warga Jeneponto. Bagaimana tidak warga tersebut mendapat bantuan donasi dari lembaga cinta kasih Makassar (LCKM) namun justru menuntut mendapat lebih,10/06/23.

Kronologi beberapa bulan lalu lembaga cinta kasih Makassar menggalang dana untuk pengobatan Daeng KT yang sementara dalam perawatan, namun dalam proses santunan Daeng KT meninggal dunia sehingga menurut founder LCKM ibu Silfia Feronica seharusnya bantuan berhenti disitu.

“Menurut aturan kami dan kesepatakan tim seharusnya bantuan cukup sampai di santunan (biaya berkabung) saja,namun saya perjuangkan di bantu modal usaha karena melihat ada anak kecilnya,” ujar Silfia.

Dari data yang diperlihatkan founder LCKM, sang istri almarhum Daeng KT menerima bantuan modal usaha puluhan juta rupiah tunai dan puluhan juta rupiah dalam bentuk fasilitas usaha berupa box jualan lengkap perabotan dan bahan.

ROKOK ILEGAL

Masalah muncul bermula saat FD (istri Daeng KT) menuntut transparansi melalui salah satu keluarganya, menurutnya dana yang diberikan kepada keluarganya (istri almarhum Daeng KT) itu kurang dari jumlah yang di kumpulkan.

“Saya meminta transparansi ini lembaga, berapa yang diberikan kepada ini istri Daeng KT dan berapa sisanya,” ujar salah satu keluarga FD saat dipertemukan dengan Founder LCKM.

Diketahui sebelumnya FD meminta tambahan dana kepada LCKM untuk proses mengenang seratus harinya almarhum, kemudian lembaga (LCKM) menyetujui hanya saja menunggu persetujuan dari tim.

Dalam proses menunggu rupanya FD tidak sabaran dan mendesak pihak lembaga untuk memberikan dana secepatnya dengan alasan upacara (100 harinya almarhum) akan segera dilaksanakan.

Mendapat desakan dari FD dan pihak keluarga , founder LCKM geram karena merasa terganggu akhirnya dengan di dampingi ketua LCKM Jeneponto kemudian mendatangi mapolsek Binamu untuk klarifika semua pihak.

Dihadapan aparat penegak hukum, founder Silfia Feronica ungkap kronologi dan beberkan apa yang telah di sepakati bersama istri almarhum yang telah di tanda tangani.

Tidak ingin panjang lebar,dihadapan penegak hukum, Silfia penuhi permintaan istri Almarhum biaya prosesi berkabung 100 hari untuk suaminya sebesar Rp. 5 juta rupiah.

“Kami meskipun capek dan kecewa tetap memberikan permintaannya untuk prosesi berkabung almarhum dan itu dana pribadi, dari awal niatan kami untuk kelanjutan hidup keluarga almarhum dan inikah balasannya?,” tutup Founder LCKM Silfia Feronica chaniago.

 

Stik Famika Makassar

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

AKU PACAK
HARI KARTINI
ULTAH PULAU TALIABU
Stik Famika Makassar
LAINNYA
x
x