Tuding Janji Kadisdik Palsu, GEMPAR Geruduk Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep

Liputan4.com, Sumenep – Gerakan Mahasiswa Ekstra Parlemen (Gempar) geruduk kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Hal tersebut mempertanyakan janji Kepala Disdik Sumenep kepada ribuan guru non PNS dan non P3K.

Dengan adanya kabar gembira yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep bagi Ribuan Guru Non PNS dan Non P3K yartu akan mendapatkan tunjangan Insentif atav bansos sebesar 1.500.000 yang akan cair pada Bulan Juni 2023.

“Namun hal itu beralih jadi harapan palsu yang telah dijanjikan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Agus Dwi Saputra) karena itu adalah anggaran tahun 2022 tapi sampai saat ini tunjangan tersebut belum juga diterima oleh para pengaju,” kata Miftahul Arifin selaku Korlap Aksi melalu pers rilisnya, Senin (31/7/2023).

Pihaknya mengatakan, padahal jauh sebelumnya para pengaju (calon penerima) sudah lama menyiapkan SPJ yang diminta terlebih dahulu oleh Disdik, padahal belum menerima bantuan bansos tersebut.

“Itu kebijakan sangat lucu yang diterapkan oleh pihak Disdik, seharusnya SPj diminta setelah dana Sudah diterima oleh para pengaju,” ujarnya.

Dari itulah kemudian Gempar merasa terpanggil untuk meminta pertanggung Jawaban dan komitmen Agus Dwi Saputra selaku Kepala Dinas Pendid kan Kabupaten Sumenep. Karena telah membohongi Publik dengan pernyataannya yang ngaur yaitu bahwa Dana Insentif bagi Guru akan cair pada bulan Juni.

Dengan segala ketidakseriusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep maka gempar menuntut:

1. Kadisdik PHP layak mundur dari jabatan;

2. Anggaran 2022 untuk guru non PNS dan non P3K ghoib, Kadisdik harus bertanggung jawab;

3. Mutasi ASN yang lalai kerjakan tugas Bupati untuk guru non PNS dan non P3K.