Tak Kunjung Dibayar Harian Lepas Kali Asem TPA Bantar Gebang Kota Bekasi

LIPUTAN4.COM, Bekasi- Sudah cape kerja tapi tak kunjung dibayar. Itulah nasib para Pekerja Harian Lepas Kali Asem TPA Bantar Gebang Kota Bekasi. Hal ini disampaikan oleh aktivis kali malang Danho Batubara

Danho menduga ada penyelewengan korupsi anggaran bersumber dari DKI Jakarta melalui dana hibah TPST Bantargebang yang di lakukan oleh Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhammad dan Sekda kota bekasi Junaedi yang tak kunjung terbayarakan

Danho mengatakan jangan sampai anggarannya sudah masuk ke pemerintah kota bekasi berkaitan dengan dana hibah dari DKI Jakarta, kalau dari DKI sudah masuk, berarti kan ada yang janggal para Pekerja PHL belum bisa digaji,”

Kalau menurut saya, ini penyakit kronis pejabat pemerintah kota bekasi yang di mana jika ada anggaran hibah, termasuk hibah sampah yang paling besar, Bantargebang kan Bekasi. Jadi di situ pasti ada potensi korupsi itu harus ada investigasi, dibongkar semua,” ucap danho .

Para PHL ini gajinya belum di bayarkan selama bulan 5 terakhir. Padahal sesuai perjanjian yang ada pada saat masuk menjadi PHL melalui LPSe sudah di jelaskan terkait hak dan kewajibannya.

Danho meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera mengevaluasi pemberian dana hibah kepada wilayah penyangga, kota bekasi Bekasi, Jawa Barat.

Evaluasi ini dianggap perlu dilakukan setelah terungkapnya kasus korupsi dana hibah( pemprov)DKI yang menetapkan empat tersangka kasus dugaan tindak korupsi pengadaan ekskavator standar dan buldozer tahun 2021. Satu dari empat tersangka merupakan mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) Kota Bekasi Yayan Yuliana.