x

Penjabat Bupati TTS Tinjau Kondisi SDN Let’ana

waktu baca 3 menit
Kamis, 18 Apr 2024 18:51 0 176 ERIK SANU

Ket, Foto: Nampak Saat Para Siswa SD Negeri Let’ana Sambut PJ.Bupati TTS Dengan Natoni Adat 

LIPUTAN4.COM. SOE-TTS-  Penjabat Bupati Timor Tengah Selatan (TTS ), Drs. Seperius Edison Sipa, M.Si, didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, Musa Benu, disambut natoni adat oleh siswa SD Let’ana saat meninjau secara langsung kondisi gedung SD Negeri Let’ana di Desa Tesi Ayofanu, Kecamatan Kie yang sempat Viral di media Sosial beberapa waktu lalu, Rabu (17/4/2024).

Setelah penyambutan secara adat, Pj Bupati bersama rombongan menuju ke Lokasi SD Let’ana guna melihat secara dekat kondisi gedung yang ada dan kunjungan itu Pj. Bupati tidak sendirian namun membawa tim dari dinas teknis untuk melakukan pengukuran pembangunan gedung sekolah.

Edison Sipa dalam sambutannya di hadapan para guru dan orang murid serta tokoh masyarakat yang hadir menjelaskan, Pendidikan adalah salah satu tanggung jawab pemerintah daerah.

“Selain pemerintah, masyarakat juga memiliki tanggung jawab yang sama untuk memperhatikan kualitas pendidikan anak,” tandasnya.

Edison Sipa juga menjelaskan bahwa, Khusus SD Negeri Let’ana yang sempat viral ini, merupakan salah satu sekolah baru.

“Sekolah ini berstatus TRK dari tahun 2011. Pada tahun 2018 kita tingkatkan menjadi sekolah negeri,” ujarnya.

Pasca peningkatan status tersebut terangnya, Pemda bekerjasama dengan Yayasan Plan Indonesia untuk membangun dua ruang kelas permanen beserta mebeulernya.

“Hal ini karena Kecamatan Kie merupakan salah satu wilayah dampingan Plan. Atas dukungannya, Yayasan Plan Indonesia telah membangun dua ruang kelas lengkap dengan mebeulernya bagi SDN Let’ana,” katanya.

Dirinya juga mengatakan, di tahun 2024 ini Pemda TTS telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan 2 ruang kelas.

“Dari Pemerintah, penetapan anggaran dari 2024 sudah kita alokasikan untuk pembangunan 2 ruang kelas. Untuk alasan itu, hari ini kita datang. Perlu diingat bahwa bukan karena sekolah ini sudah viral baru saya bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan TTS datang ke sini,” ucapnya.

Menurut Sipa, anggaran sudah disiapkan di DPA Dinas Pendidikan untuk pembangunan 2 ruang kelas.

” Kita juga alokasikan anggaran untuk sekolah-sekolah lain yang juga dalam kondisi yang sama dan Anggarannya sekitar Rp. 400 juta,” tambahnya.

“SDN Let’ana masih memiliki 2 ruangan permanen yang bisa dimanfaatkan para siswa. Kalau di tempat lain ada sekolah yang tidak memiliki gedung permanen sama sekali. Semuanya darurat,” ucap pria berkacamata ini.

Dijelaskan juga bahwa, kedatangan Pemda hari ini untuk meyakinkan warga bahwa 2 gedung sekolah akan segera dikerjakan.

“Hari ini kami datang sekaligus memasang patok untuk pembangunan dua ruang kelas itu. Hari ini saya bersama Kepala Dinas datang dan bertemu dengan semua siswa dan orang tua. Kita yakinkan mereka bahwa pemerintah di tahun 2024 ini akan membangun 2 ruang kelas,” tuturnya.

“Untuk penambahan ruang kelas dan ruang pendukung lainnya, kita berharap agar status tanah segera dibereskan dengan kepemilikan sertifikat tanah. Memang sudah ada pelepasan hak atas tanah tetapi belum bisa mendapat dukungan dari pusat karena memang sekolah ini belum memiliki sertifikat tanah,” katanya.

” Tadi kami sudah kasih petunjuk agar pihak sekolah segera mengurus sertifikat tanah sehingga kita upload di Dapodik dan sekolah ini bisa mendapatkan alokasi dari pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus,” ujarnya.

Sipa menyebut, tidak hanya SDN Let’ana yang berstatus sekolah baru, tetapi juga ada 40-an SD lain yang masih baru.

“Selain itu untuk SMP ada sekitar 37 sekolah yang berada dalam kondisi darurat,” tandasnya.

” Tahun ini ada ruang penggunaan dana spesifik grand untuk bidang pendidikan. Saat ini tim sudah langsung turun dan melakukan pengukuran. Kita berharap dalam waktu dekat sudah selesai pembangunannya sehingga bisa digunakan anak-anak,” katanya.

Disampaikan, TTS termasuk kabupaten yang sangat luas sehingga pembangunannya terkesan lambat, meski Pemda selalu membangun dengan anggaran yang ada.

“Setiap tahun meski kita sudah mengintervensi 10 hingga 30 sekolah terkesan kita belum berbuat apa-apa karena sekolah kita banyak dan TTS wilayahnya luas. Atas kondisi ini, kami berharap agar orang tua bersabar,” ucapnya.

Penulis: * ARDI SELAN*

Stik Famika Makassar

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HARI KARTINI
ULTAH PULAU TALIABU
RIDWAN AZIZ
PLT BUPATI LABUHANBATU
Stik Famika Makassar
LAINNYA
x
x