Penerapan Metode Prorata Secara Sepihak, Direktur Perumda Tirtayasa Harus Diperiksa

Liputan4. com 8/08/2023
Kota Pekalongan
Ramainya pemberitaan tentang tingginya tagihan terhadap pelangan Perumda Tirtayasa atau yang biasa disebut oleh masyarakat PDAM Kota Pekalongan, ternyata penyebabnya adalah diterapkannya sistem PRORATA kepada pelanggannya dalam penentuan tagihan penggunaan air.

Hal ini disampaikan oleh sumber liputan4.com yang juga sebagai petugas pencatat meter yang tidak mau disebutkan namanya.

“Itu kebijakan sepihak Direktur. Dan sebenarnya kami menolak. Tapi mau gimana lagi, setiap kebijakan Direktur wajib hukumnya harus diikuti,” ucap sumber tersebut melalui telepon.

Ketika ditanya apakah Pemkot Pekalongan mengetahui hal ini? Sumber liputan4.com tersebut menjawab, Pemkot Pekalongan tidak mengetahuinya.

“Pemkot tidak tahu mas terkait kebijakan ini. Karena ini sifat nya kebijakan. Kalau mau jelasnya silahkan hubungi Direktur aja mas,” lanjut sumber tersebut.

Sementara ketika liputan4.com ingin menghubungi Direktur Perumda Tirtayasa, ternyata nomer dari wartawan liputan4.com telah diblokir oleh dia.

Jelas preseden ini banyak merugikan banyak pihak. Terutama pelanggan PDAM, yang harus membayar tagihan tidak sesuai dengan pemakaian air.

Metode prorata adalah sebuah metode mengira besaran penggunaan air berdasarkan kebiasaannya. Tidak secara real dibaca meternya.

Ketika akan dikonnfirmasi ke bagian perekonomian sebagai induk dari Perusda, Kabag perekonomian tidak berada di tempat.

Dan apabila hal ini benar hanya kebijakan sepihak Direktur Perumda Tirtayasa tentang penerapan metode prorata dalam penagihan penggunaan air tanpa koordinnasi dengan Pemkot Pekalongan selaku pemegang saham, dan tidak disosialisasikan kepada pelanggan, dia harus diperiksa pihak APH, karena termasuk penyalahgunaan wewenang.