Liputan4.com Lebak- Kehamilan seorang ibu rumahtangga itu hal yang lumrah dan biasa namun beda dengan yang dialami Kesih warga asal Kampung Sawah RT.02/08 Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak Banten. Kesih mengalami kehamilan di luar rahim dan mirisnya bayinya meninggal di dalam perut, hari ini minggu 6/8/2023.awak media liputan4. Mengunjungi rumah kesih di Sawarna.
Yudi Satria Suami dari Kesih 40 tahun mengatakan, Jadi kronologi saya ke Puskesmas bayah periksa istri, karena di Puskesmas bayah ga sanggup di rujuk ke malingping, tapi karena katanya di RSUD Malingping penuh terus d rujuk ke RSUD Banten . Ucapnya
Saya langsung ke RSUD Banten di serang, pake SKTM tapi ga berlaku disana harus pake BPJS , ahirnya buat BPJS mendadak bikin pas dah masuk RSUD Banten serang sampai hari ini minggu tanggal 6/8/2023 BPJS nya belum aktif katanya nunggu sampai tanggal 11 baru bisa aktif, penanganan pasien BPJS baru bisa d tangani dokter bila BPJS sudah aktif, itu juga harus minta rujukan dari puskesmas Bayah dulu, ucapnya
Bahkan sekarang kami disuruh pulang dulu sambil nunggu BPJS aktif nanti katanya kalo sudah aktif akan dirujuk ke tangerang atau Jakarta sebab penangananya sangat serius harus di tangani tiga dokter ahli tuk melakukan oprasinya, ucap yudi.
A. Erwin KS. salahsatu tokoh lebak selatan mengatakan terkait lambatnya pengaktipan BPJS, apakah bikin BPJS selama itu. ? buat orang yang urgent membutuhkan pertolongan, yang sangat memprihatinkan kondisinya pasien yang terus melemah saat ini
“Padahal teh kesih udah ke RSUD Banten di Serang bahkan sudah selama dua minggu, tapi ga langsung di tangani dokter, dan menurut keluarga, dokter nya harus ada 3 dokter spesialis yang akan tangani dia, itupun harus nunggu BPJS aktif dulu. Ini kan parah padahal kondisi pasien sangat urgent diamana pasien bayinya tersebut sudah meninggal dalam kandungan dan harus segera di keluarkan, ucap Erwin.
Tadi pagi dapat kabar katanya pasien (kesih) dibawa pulang dulu dari serang, di suruh nunggu BPJS aktif, baru berangkat lagi ke serang, ini kan keterlaluan mana program jaman pak WH dulu yang katanya beroabat di RSUD banten cukup pake KTP kenyataannya masyarakat miskin yang sedang berobat dan urgent saja tak bisa langsung di tangani padahal ini menyangkut nyawa manusia, tegasnya
Lanjut A Erwin, Rumah sakit harusnya melakukan penanganan terlebih dahulu dengan melakukan tindakan penyelamatan terlebih dahulu soal administrasi harusnya jadi nomor 2 sambil berjalan agar pasien segera bisa di laakukan tindakan, apalagi ini pasien bayinya meninggal di dalam harus sesegera mungkin karena makin lama akan makin berisiko bagi si ibu yang ngenadungnya. Ucap A. Erwin (Hs)
Tidak ada komentar