x

Letaknya di Pinggir Kota, Kondisi Bangunan Paud Bukit Sion Noemeto Memprihatinkan 

waktu baca 3 menit
Selasa, 23 Apr 2024 18:43 0 411 ERIK SANU

Ket, Foto: Nampak kondisi bangunan Paud Bukit Sion Noemeto 

LIPUTAN4.COM. SOE-TTS-Sungguh ironi, di tengah gencarnya pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menggalakkan pendidikan demi menciptakan generasi penerus yang berkualitas, pemandangan yang memprihatinkan terlihat di PAUD Bukit Sion di Desa Noemeto, Kecamatan Kota Soe yang letaknya tidak jauh dengan pusat Kabupaten dan kota Soe.

Lihat saja, kondisi dan letak bangunan di kelilingi rumput dan juga pepohonan, yang tidak jauh dari permukiman warga setempat.

Bangunannya terbuat dari dinding bambu dan juga papan, belum lagi dalam ruangan belajarnya masih beralaskan tanah. Dan yang parahnya lagi, kondisi struktur bangunannya di tebing sehingga membuat orang tua kuatir ketika anak-anak mereka bermain di luar ruangan.

ROKOK ILEGAL

Akibat dari kondisi seperti ini proses belajar mengajar pun tidak berjalan normal. Apalagi saat ini memasuki musim penghujan. Paud Bukit Sion sementara ini ada 14 siswa dengan 3 orang pengajar.

Salah satu guru pengajar, Jula Riwu saat ditemui, Senin (22/4/2024) mengatakan, gedung tersebut dibangun sejak tahun 2017 tapi ijin operasionalnya sudah ada sejak 2014 sedangkan akte pendiriannya tahun 2009.

” ini ijinnya lengkap, ini Paud akte pendiriannya tahun 2009 sedangkan ijin operasionalnya keluar tahun 2014, namun ini gedung baru sekarang dibangun tahun 2017 karna saat itu gedungnya masih berpindah pindah pinjam pakai orang punya rumah dan tanah,” kata Jula Riwu yang adalah pengajar Paud Bukit Sion Noemeto.

Jula Riwu juga menjelaskan setiap ada pertemuan di pemerintah desa selalu diangkat untuk kalau dapat dibangun gedung paud yang lebih baik, namun terkendala status tanah belum jelas dan bangunan darurat Paud belum memiliki sertifikat dan juga pelepasan hak dari pemilik tanah ke pemerintah Desa.

” Setiap kali ada pertemuan, kami selalu usul namun terkendala tanah untuk membangun, posisi tanah yang sementara ini bangunan Paud berdiri itu masih milik orang,” ujar Riwu.

Sementara itu kepala Desa Noemeto, Samgar Kian saat dikonfirmasi menjelaskan, kendala status kepemilikan tanah belum jelas dan masih atas nama orang lain sehingga untuk bangunan yang lebih permanen belum dapat dibangun.

Dirinya juga menyampaikan bahwa sudah pernah dianggarkan untuk proses pembangunan gedung permanen namun lagi lagi akibat status tanah sehingga anggarannya di alihkan masuk Silpa.

” Tahun kemarin kita (pemerintah desa) sudah anggarkan dari dana Desa untuk kerja gedung Paud yang lebih bagus, tapi ini status tanahnya masih orang punya jadi saya tidak berani ambil resiko jadi anggarannya kita silpakan,” kata Kades Samgar.

” itu tanah belum ada sertifikat dan juga pelepasan hak dari tuan tanah, waktu itu pemerintah Desa lama yang urus, lalu bangun di itu tanah dengan tidak ada kelengkapan dokumen (sertifikat tanah),” tambahnya.

Dia juga menjelaskan bahwa sementara ini dirinya terus berupaya agar status tanah bangunan Paud Bukit Sion minimal memiliki pelepasan hak atas tanah agar pemerintah Desa bisa intervensi anggaran dan dimasukkan dalam APBDES untuk membangun gedung yang lebih layak.

Sedangkan untuk honor para pengajar dari desa, pihaknya selalu membayar setiap kali dana desa cair.

Penulis: * ARDI SELAN*

Stik Famika Makassar

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HARI KARTINI
ULTAH PULAU TALIABU
RIDWAN AZIZ
PLT BUPATI LABUHANBATU
Stik Famika Makassar
LAINNYA
x
x