x

Krisis Sampah Indonesia, Belajar dari Swedia Menuju Masa Depan Berkelanjutan

waktu baca 4 menit
Selasa, 23 Apr 2024 13:26 0 230 ERWIN NABABAN

Oleh : Dini Fajriana

Liputan4.com-RIAU – Indonesia masih terjerat dalam krisis sampah yang kian memprihatinkan. Di lain sisi, Swedia menjelma sebagai contoh cemerlang pengelolaan sampah yang mutakhir, bahkan mampu mengubahnya menjadi energi terbarukan. Perbandingan ini bagaikan langit dan bumi, menimbulkan pertanyaan, mampukah Indonesia keluar dari jeratan krisis ini dan meniru kesuksesan Swedia?.

Pertama, kita harus memahami akar permasalahan sampah di Indonesia. Faktor seperti tingginya konsumsi plastik sekali pakai, minimnya infrastruktur pengolahan sampah, dan rendahnya kesadaran masyarakat menjadi biang keladi. Sampah menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), mencemari lingkungan, dan membahayakan kesehatan.

Di sisi lain, Swedia telah menerapkan sistem pengelolaan sampah yang komprehensif dan berkelanjutan. Mereka fokus pada pengurangan sampah, daur ulang, dan pembangkit energi terbarukan dari sampah. Swedia memiliki tingkat daur ulang sampah yang tinggi, mencapai 99% untuk botol plastik dan 94% untuk kertas koran. Swedia telah menjadi negara teladan dalam mengolah sampah dan limbah menjadi energi terbarukan. Melalui teknologi insinerator atau pembakaran sampah, Swedia mampu mengubah sampah menjadi sumber energi yang ramah lingkungan. Sekitar 50% dari total limbah rumah tangga di Swedia dimanfaatkan sebagai energi panas dan listrik. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga menyediakan sumber energi alternatif yang berkelanjutan.

ROKOK ILEGAL

Swedia bisa mengelola sampah/limbah menjadi energi terbarukan melalui beberapa langkah dan strategi, seperti Swedia memiliki stasiun daur ulang yang tersebar di seluruh wilayah pemukiman, masyarakat dibiasakan untuk memisahkan sampah dari rumah tangga. Pembakaran sampah untuk menghasilkan energi (waste-to-energy) 50% sampah rumah tangga dibakar di pabrik insinerasi untuk menghasilkan energi panas dan listrik, teknologi Combined Heat and Power (CHP) digunakan untuk mengkonversi sampah menjadi energi panas dan listrik. Pengelolaan sampah yang terstruktur oleh pemerintah, pemerintah kota mengelola dan menganggarkan proses pengolahan sampah terdapat blueprint dan kesinambungan program pengelolaan sampah antar pemerintahan.

Partai politik di Indonesia masih kurang memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan atau politik lingkungan (Green Politics). Green Politics ini juga menjadi solusi dalam mewujudkan kelestarian lingkungan karena memberikan instrumen dalam merencanakan program lingkungan. Produk politik dari green politics ini tentu akan menciptakan regulasi berbasis politik hijau sebagai bentuk upaya penyelamatan dan perbaikan lingkungan, sekaligus optimalisasi pemanfaatan lingkungan berkelanjutan eco-friendly. Dari lima partai besar yang diteliti (Partai Demokrat, PDI-P, PKS, PAN, dan Golkar), hanya PKS yang memiliki platform khusus tentang pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup. Meskipun memiliki beberapa program kerja terkait lingkungan seperti penanaman pohon, namun program tersebut cenderung bersifat simbolik atau seremonial dan belum memikirkan keberlanjutannya.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Pemerintah Swedia melalui Swedfund International AB melakukan penandatanganan kerja sama dalam penerapan teknologi konversi sampah menjadi energi terbarukan di Indonesia. Penandatanganan dilakukan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan CEO Swedfund International AB Maria Håkansson di KBRI Stockholm, Swedia, Rabu (23/8/2023). Basuki mengatakan, prinsip-prinsip pembangunan infrastruktur berbasis lingkungan dan berkelanjutan menjadi komitmen Kementerian PUPR, salah satunya lewat pengembangan pengelolaan sampah.

Meskipun tertinggal jauh, Indonesia patut diapresiasi atas upaya inovatif dalam daur ulang sampah. Berbagai komunitas dan organisasi lokal giat mendaur ulang sampah menjadi produk bernilai, seperti kerajinan tangan, tas, dan bahkan bahan bangunan. Contohnya program inovasi daur ulang sampah menjadi Ecobricks untuk mendapatkan bata bangunan yang dapat digunakan berulang kali. Inovasi ini menunjukkan potensi besar Indonesia untuk beralih ke sistem pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan. Tak bisa dipungkiri, Ecobricks menjadi pilihan terakhir untuk mengolah sampak plastik. Bahkan, pengolahan sampah plastik menjadi Ecobricks ini dibuat program penanaman karakter kurikulum merdeka. Sehingga, dengan inovasi Ecobricks menjadi langkah berkelanjutan untuk mengurangi sampah plastik. Namun, inovasi saja tidak cukup. Diperlukan komitmen kuat dari pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk mewujudkan perubahan sistemik.

Di sisi lain, Indonesia masih menghadapi berbagai kendala dalam pengelolaan sampah seperti rendahnya kesadaran masyarakat, kurangnya fasilitas pengelolaan sampah yang memadai, serta lemahnya penegakan hukum dan regulasi terkait pengelolaan limbah. Akibatnya, sampah kerap dibuang sembarangan atau dibakar secara liar yang dapat mencemari lingkungan. Sudah saatnya Indonesia mengambil langkah nyata dalam pengelolaan sampah dan limbah. Pemerintah perlu memperkuat kebijakan dan regulasi, meningkatkan fasilitas pengelolaan sampah, serta menggalakkan edukasi dan kampanye kepada masyarakat.

Swedia menawarkan pelajaran berharga bagi Indonesia. Dengan tekad yang kuat, kolaborasi yang erat, dan inovasi yang berkelanjutan, Indonesia mampu keluar dari krisis sampah dan menapaki jalan menuju masa depan yang lebih hijau dan lestari. Dengan belajar dari Swedia dan menerapkan solusi inovatif, Indonesia dapat mentransformasi krisis ini menjadi peluang untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Dengan belajar dari keberhasilan negara-negara seperti Swedia, Indonesia dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mewujudkan pengelolaan sampah dan limbah yang lebih berkelanjutan. Hal ini tidak hanya akan membawa manfaat lingkungan, tetapi juga dapat menciptakan peluang ekonomi baru dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Stik Famika Makassar

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HARI KARTINI
ULTAH PULAU TALIABU
RIDWAN AZIZ
PLT BUPATI LABUHANBATU
Stik Famika Makassar
LAINNYA
x
x