x

DPRD Kota Pekalongan Dorong Pemeliharaan Tanggul Raksasa Untuk Jangka Panjang

waktu baca 3 menit
Rabu, 21 Jun 2023 20:02 0 468 karnadi

Liputan4. com 21/06/2023
Kota Pekalongan – Gelombang pasang tinggi (rob) yang terjadi selama beberapa hari terakhir ini menyebabkan tanggul raksasa sepanjang 6 km jebol di 6 titik. Jebolnya tanggul tersebut menjadi perhatian Ketua DPRD Kota Pekalongan, M Azmi Basyir. Azmi menyampaikan bahwa, tanggul raksasa di Kota Pekalongan yang dibangun pada Tahun 2018 lalu pada awalnya diproyeksikan bisa awet hingga 10 tahunan mendatang berdasarkan data-data yang dimiliki oleh pelaksana yakni Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.

“Tetapi pada kenyatannya, kita tahu bahwa, rob semakin parah yang salah satu penyebab utamanya adalah penurunan muka tanah. Sehingga, tanggul yang akhirnya diproyeksikan bisa bertahan sampai 10 tahunan ini, memasuki tahun kelima di Tahun 2023 sudah tidak mampu menahan rob yang terjadi di pesisir pantai utara Kota Pekalongan,” tutur Azmi usai menghadiri kegiatan Rapat Paripurna DPRD Kota Pekalongan dengan acara Penjelasan Walikota Pekalongan atas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kota Pekalongan Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kota Pekalongan Tahun 2022, berlangsung di Ruang Sidang Paripurna DPRD setempat, Senin siang (19/6/2023).

Azmi menjelaskan, tanggul ini harus mendapatkan perhatian serius terkait pemeliharan dan perawatannya untuk jangka lama ke depan. Sebab, struktur bangunannya bukan merupakan bangunan permanen melainkan tanah merah yang hanya diberi pondasi di satu sisi. Terlebih, kondisi rob yang semakin parah, disertai penurunan muka tanah yang masif, mengakibatkan perkiraan usia fungsional tanggul menjadi lebih pendek dari pada yang direncanakan.

ROKOK ILEGAL

” Tentu ini menjadi perhatian kami agar ke depan pemeliharaan tanggul ini menjadi perhatian bersama. Kita akan melaksanakan rapat dalam waktu dekat terkait penanganan tanggul ini, karena dampak dari kerusakan tanggul ini akan membanjiri kelurahan-kelurahan yang ada di Kecamatan Pekalongan Utara dan Pekalongan Barat. Sehingga, untuk kondisi tanggul raksasa yang limpas, diperlukan penanganan jangka pendek dan jangka panjang,” tegasnya.

Lanjut Azmi menambahkan, Penanganan jangka pendek diperlukan untuk mengatasi sementara kerusakan tanggul raksasa yang limpas. Sedangkan, penanganan jangka panjang, harus direncanakan dengan matang termasuk penganggaran untuk perawatan tanggul.

“Alhamdulillah di satu sisi, Kota Pekalongan mendapatkan bantuan proyek penanganan rob senilai Rp1,2 Triliun yang bisa menangani banjir rob di bagian timur. Tetapi, kalau dianggap selesai dan di daerah Panjang (tanggul raksasa) tidak dilanjutkan penanganannya, maka selesai satu masalah akan timbul masalah lagi. Nah tren ini harus diperhatikan dan tentu kami akan sampaikan ke Bappeda selaku perencana pembangunan agar ke depan lebih komprehensif dalam rangka meminimalisir risiko-risiko yang mungkin timbul sehingga penganggaran tidak habis dalam waktu yang lebih cepat dari perkiraannya,” ungkapnya.

Pihaknya mengakui, penanganan tanggul untuk jangka panjang tidak mungkin dianggarkan melalui APBD Kota Pekalongan karena biayanya yang terlalu besar.

“Kami akan segera bekerja cepat untuk memanggil dinas terkait untuk mendapatkan jawaban bagaimana progress selanjutnya terkait pembenahan tanggul raksasa yang limpas ini,”pungkasnya.

Stik Famika Makassar

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HARI KARTINI
ULTAH PULAU TALIABU
RIDWAN AZIZ
PLT BUPATI LABUHANBATU
Stik Famika Makassar
LAINNYA
x
x