Sumut Liputan4.Com – Seorang Narapidana Mencurahkan hati dan perasaannya melalui surat cinta kepada Karutan Kelas I Medan Bapak Nimrot Sihotang. Isi surat seperti berikut : Pemimpin yang saya kagumi dan paling saya banggakan untuk saat-saat ini adalah Bapak Nimrot Sihotang, secara pribadi saya menilai kepribadian Bapak Nimrot Sihotang sangat bersahaja dan rendah diri, kepada WBP seperti kami ini.
WBP seperti kami ini dikenal oleh masyarakat sebagai narapidana ataupun mantan narapidana tidak akan diterima oleh masyarakat bahkan oleh keluarga kami sendiri.
Kepercayaan diri kita sudah lama hilang dikarenakan pandangan buruk masyarakat dan keluarga, seolah sampah bagi masyarakat dan keluarga kami sendiri.
Tentulah sebuah sampah di buang kemana pun tetap bau.Tapi tidak dengan Bapak Nimrot Sihotang yang slalu mendengarkan, merangkul dan menasehati kami, untuk berbuat kebaikan, bahkan beliaulah yang selalu mendatangi kami duluan untuk menanyakan kondisi kesehatan dan menjawab keluhan – keluhan wargabinaan, bagi saya keramahan dan kerendahan hati Bapak Nimrot Sihotang menumbuhkan kepercayaan diri untuk kembali menjadi lebih baik ditengah Masyarakat.
Sang Narapidana
(Salman)
Karutan Nimrot Sihotang A.md, I.P, S.H, M.H., Menanggapi Surat cinta dari Salman.Dipuji tidak terbang dihina tidak tenggelam walau apapun predikat yang disandang saat ini Jangan menjadi jatuh, tetapi harus tetap semangat bangkit menjadi diri sendiri untuk tetap berbuat kebaikan, ketika sudah kembali ke lingkungan masyarakat terapkan ilmu yang sudah didapat dari pembinaan ketrampilan oleh Sub seksi pembinaan ketrampilan Rutan Medan dengan melakukan perbuatan kebaikan lambat laun keburukan akan terkikis habis
Tunjukan kepada masyarakat bahwa mantan narapidana juga bisa berkarya dan bisa memperbaiki ekonomi keluarga dan yang terakhir Apapun Agamamu Perbaiki Ibadahmu, banyak-banyak Berdoa kepada Tuhanmu sebab berdoa tidak bayar gratis tis, Niscaya cepat atau lambat Tuhan akan mengabulkan Permohonanmu.(Abdi)
Tidak ada komentar