x
HARI KARTINI

Rakernas MPKS PP Muhammadiyah, Risma Bagikan Tongkat Penuntun Adaptif Untuk Penyandang Disabilitas Netra

waktu baca 6 menit
Selasa, 15 Agu 2023 08:50 0 225 RIO ARDIAN

YOGYAKARTA (D.I. YOGYAKARTA), LIPUTAN4.com – Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah melaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas), Jumat-Minggu 11-13 Agustus 2023.

Mengangkat tema ‘Tajdid Aumsos Abad ke-2’, musyawarah akan berfokus pada modernisasi manajemen Amal Usaha Muhammadiyah bidang Sosial (Aumsos) yang profesional, inklusif dan mandiri, sebagai respon perkembangan permasalahan kesejahteraan sosial yang semakin kompleks.

Bertempat di Soera Moehammadiyah Tower Convention and Hotel jln. K.H Ahmad Dahlan No.107, berkumpul perwakilan majelis dari seluruh wilayah Indonesia tingkat Provinsi.

Secara resmi RAKERNAS dibuka oleh ketua PP. Muhammadiyah, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP, diikuti keynote speech dihadapan seluruh peserta oleh Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia
Dr. Ir. Hj. Tri Rismaharini, M.T.

Acara yang berlangsung selama 3 hari tersebut terdiri dari berbagai sesi.

Mulai dari General Speech oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M. Ed, sharing session oleh berbagai lembaga terkait, sidang komisi yang membahas kebijakan MPKS untuk 5 tahun mendatang, hingga penanda tanganan MoU dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah penyelenggara Prodi Kessos.

Dalam kesempatan itu, Menteri Sosial RI Tri Rismaharini memberikan Keynote Speech terkait Penyelenggaraan Program Kesejahteraan Sosial.

Mensos Risma menjelaskan betapa pentingnya kita untuk membantu lansia, disabilitas dan orang terlantar.

Mensos juga menjelaskan terkait keberhasilan program-program kesejahteraan sosial yang telah dilaksanakan oleh Kemensos.

Mensos Risma memaparkan inovasi alat bantu disabilitas seperti tongkat penuntun adaptif, kursi roda cerebral palsy, motor roda tiga, gelang rungu wicara (Gruwi) dan gelang disabilitas grahita (Grita). Dalam kesempatan tersebut, Mensos Risma juga memberikan tongkat penuntun adaptif kepada 9 orang penyandang disabilitas netra yang menjadi binaan MPKS PP Muhammadiyah.

PEMBICARA DAN PESERTA
Hadir dalam Rakernas Prof.Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP, Wakil Ketua PPM sekaligus Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang akan membuka acara Rakernas MPKS PPM, Dr. (H.C.) Ir. Hj. Tri Rismaharini, M.T. Menteri Sosial RI yang akan memberikan pidato kunci tentang modernisasi manajemen menuju Aumsos yang profesional, inklusif dan mandiri; Prof.Dr.Abdul Mu’ti, M.Ed. sekretaris Umum PPM yang akan menyampaikan materi tentang Tajdid Aumsos Abad ke-2 : Modernisasi Manajemen Menuju Aumsos Profesional, Inklusi dan Mandiri.

Selain itu, Rakernas ini juga akan ditutup oleh dr. Agus Taufiqurrahman, wakil ketua PPM sebagai koordinator bidang MPKU, MPKS dan MDMC. Disamping itu Rakernas juga dihadiri oleh Ketua Majelis/Lembaga/Biro PP Muhammadiyah, Staf Khusus Menteri Sosial Bidang Hubungan dan Kemitraan Lembaga Luar Negeri Faozan Amar, dan CEO Kitabisa.com Muhammad Alfatih Timur.

Sesuai qoidah Unsur Pembantu Pimpinan (UPP) peserta yang hadir adalah wakil ketua PP Muhammadiyah yang membidangi MPKS PPM, pimpinan dan pengurus MPKS PP Muhammadiyah, Wakil Ketua PWM yang membidangi MPKS, Ketua dan Sekretaris MPKS PWM se-Indonesia. Total peserta yang akan hadir adalah 150 orang.

Mariman Darto selaku Ketua MPKS PP Muhammadiyah menuturkan, identitas Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid, beraqidah Islam, bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah dengan maksud dan tujuan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Adapun dakwah dan tajdid bagi Muhammadiyah merupakan jalan perubahan untuk mewujudkan Islam sebagai agama bagi kemajuan hidup umat manusia sepanjang zaman. Dalam perspektif Muhammadiyah, Islam merupakan agama yang berkemajuan yang kehadirannya membawa rahmat bagi semesta kehidupan.

Jalan perubahan atau transformasi tersebut sesuai dengan visi pengembangan Persyarikatan 2022-2027 yakni meningkatnya sinergi dengan seluruh komponen umat, bangsa, dan kemitraan internasional agar terciptanya pranata sosial berkemajuan bagi tumbuh dan kembangnya nilai-nilai Islam di Indonesia sebagaimana tujuan Muhammadiyah dengan tetap meningkatkan kualitas Persyarikatan dan amal usaha secara berkesinambungan.

TEMA RAKERNAS
Tema besar Rakernas MPKS PPM ini adalah “Tajdid Amal Usaha Abad ke-2 : Modernisasi Manajemen Menuju Aumsos yang Profesional, Inklusif dan Mandiri”.

Tema ini sebagai respon terhadap peluang dan tantangan pembangunan kesejahteraan sosial yang semakin kompleks antara lain karena ancaman krisis ekonomi global, disrupsi teknologi, social engagement, tuntutan publik yang makin kompleks terhadap kualitas pelayanan, dan tekanan budaya global yang merubah gaya hidup dan perilaku sosial pemerlu pelayanan sosial.

Tajdid amal usaha bidang kesejahteraan sosial ke-2, sejatinya menjadi bagian penting dari spirit “Muhammadiyah Unggul Berkemajuan” yang menjadi tagline kebijakan program dalam lima tahun keempat (2022–2027), dengan karakteristik sebagai berikut:

Amal usaha yang mampu melakukan transformasi sistem gerakan yang maju, profesional, dan modern serta mengakar kuat basis gerakan di era globalisasi dan revolusi teknologi informasi;

Kualitas dan fungsi/peran organisasi, kepemimpinan dan anggota sebagai subjek gerakan di tengah dinamika keumatan, kebangsaan dan kemanusaan;

Berkembanganya amal usaha yang unggul, mandiri, dan sinergis serta merata di berbagai penjuru tanah air dan mancanegara melalui layanan publik dan standar yang berkualitas; dan
Meluasnya hubungan dan kerja sama internasional serta berkembangnya internasionalisasi gerakan di tingkat global.

KELEMBAGAAN DAN SDM SEBAGAI MASALAH UTAMA
Untuk sampai pada 4 karakteristik itu tentu membutuhkan ikhtiar, sinergi dan kolaborasi yang kuat dengan seluruh stakeholders yang terkait.

Disamping itu, beberapa persoalan yang kini dihadapi oleh amal usaha sosial Muhammadiyah.
Sampai dengan akhir Desember 2022, jumlah Amal Usaha bidang pelayanan sosial mencapai 615 buah.

Dari jumlah itu, sebanyak 595 adalah Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dan 16 Panti Lansia (Muhammadiyah Senior Care) dan 4 Panti Disabilitas yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia dengan tenaga pengasuh lebih dari 3000 orang.

Jika dirinci hingga saat ini, perkiraan anak yang diasuh oleh LKSA mencapai 8.999 anak (dalam panti) dan 6.202 anak (luar panti).

Sedangkan 16 Panti Lansia (MSC) mengelola 80 orang dan untuk 4 Panti Disabilitas mengelola 88 orang di dalam panti dan 45 orang di luar panti.

Dari jumlah Aumsos tersebut, jumlah pengelola/pengurus panti sebanyak
3.075 sedangkan jumlah pengasuh sebanyak 615 orang.

Dari sisi jumlah pertumbuhan aumsos Muhammadiyah sangat pesat.

Hal ini karena modal semangat dan keikhlasan warga Muhammadiyah untuk menginisiasi lahirnya Aumsos dan sekaligus memperjuangkannya untuk bisa berdiri dan bertahan untuk waktu yang lama.

Masalahnya dari sisi kualitas, ada beberapa persoalan yang harus segera diurai ke depan:

Secara kelembagaan, dari 615 LKSA, hanya 201 yang terakreditasi, sisanya 414 belum terakreditasi;

Dari jumlah pengelola/pengurus dan pengasuh, yang berpendidikan kesos kurang dari 1%.

Hal ini tentu tidak memenuhi standar profesional fungsional pekerja sosial, tenaga kesejahteraan sosial dan relawan sosial.

Belum lagi masalah kesejahteraan sosial yang tidak standar. Ini menjadi faktor kenapa lulusan program studi kesejahteraan sosial di 4 perguruan tinggi Muhammadiyah tidak berminat untuk berhikmat di Aumsos.

Saat ini jumlah lulusan di empat PTMA (Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dan Universitas Muhammadiyah Kupang) kurang lebih 1500 orang.

Karena pentingnya persoalan ini, dalam Rakernas I ini, maka tema Modernisasi manajemen Menuju Aumsos yang Profesional, Inklusif dan Mandiri, sekaligus sebagai dukungan terhadap program pemerintah dalam bidang pembangunan kesejahteraan Sosial.

PROGRAM PRIORITAS
Merespon berbagai isu strategis itu dan mendukung spirit Muhammadiyah Unggul Berkemajuan sekaligus mendukung kebijakan pemerintah dalam pembangunan kesejahteraan sosial maka MPKS PP Muhammadiyah mengusulkan 7 program prioritas untuk mendapatkan pembahasan dalam Rakernas ini:

Program Akreditasi LKSA Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Program Pembibitan 1000 kader Pekerja Sosial Muhammadiyah Aisyiyah, (YAPI) → Beasiswa Kementerian Sosial;

Program Sertifikasi 1000 Pekerja Sosial Muhammadiyah, Tenaga Kesejahteraan Sosial Muhammadiyah dan Relawan Sosial Muhammadiyah;

Peningkatan kesejahteraan bagi Pengasuh Aumsos

Modernisasi Manajemen Aumsos

Pengembangan Mentorship Program “Circle M Project”.

Integrasi Data ke Satu Data Muhammadiyah

Ketujuh program prioritas ini akan dibahas secara serius dalam Rakernas.

Selain membahas berbagai isu dan program prioritas tersebut Rakernas ini juga dimaksudkan sebagai media konsolidasi, sosialisasi, dan evaluasi Kebijakan Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial serta Pengembangan Pelayanan Amal Usaha Muhammadiyah bidang Sosial yang profesional, inklusif, dan mandiri. ***

Stik Famika Makassar

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ULTAH PULAU TALIABU
RIDWAN AZIZ
PLT BUPATI LABUHANBATU
Stik Famika Makassar
LAINNYA
x
x