Peta Di Kawasan Hutan Lindung Berubah , 9 Lahan Di Lokasi Bendungan Tiga dhaji Di Pertanyakan
Oku Selatan Liputan 4 com . Permasalahan pembebasan lahan lokasi megaproyek Waduk Tiga Dihaji di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan memasuki babak baru, karena peta dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup mengalami perubahan pada Hutan Lindung ( Hutlin) di lokasi tersebut.
Ada 9 lahan yang telah memiliki surat SKT, 3 diantaranya sudah mendapatkan ganti rugi dari pemerintah. Sedangkan 6 lahan lahan lagi belum bisa di cairkan untuk ganti rugi karena terjadi permasalahan berupa perubahan peta yang di keluarkan kementerian.
” Saat ini kami masih menunggu pemeriksaan dari KPH dan pihak terkait lainnya. Terkait perubahan peta yang di keluarkan kementerian dari tahun 2016 dan tahun 2021 yang berdampak kepada lahan masyarakat yang telah be SKT,” ungkap Devita Rosita Sholehien Kepala UPTD Wilayah KPH Wilayah 7 Mekakau Saka saat di bincangi sejumlah awak Media, Rabu (14/06/2023)
Dikatakan Devita, untuk saat ini kalau dilihat dari peta yang diterbitkan pada tahun 2022, 9 lahan yang dimaksud memang masuk di kawasan hutan lindung. Namun untuk pada peta yang diterbitkan tahun 2016 yang lalu, 9 lahan tersebut tidak masuk dalam hutan kawasan.
” Itulah yang masih kami lakukan pengecekan kembali. Karena 9 lahan tersebut terletak di perbatasan,” tegasnya.
Terpisah, terkait pembayaran ganti rugi 3 lahan ber SKT yang telah dilakukan, kepala BPN Kabupaten OKU Selatan, Albert Median yang juga Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah Bendungan Tiga Haji mengatakan bahwa BPN Kabupaten OKU Selatan mengajukan berkas pencairan berdasarkan Surat Keterangan Tanah (SKT) dari desa dan kecamatan.
“Setelah berkas dari desa dan kecamatan kami terima, berkas tersebut kami ajukan ke Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Lembaga ini yang mengatur tentang pencairan ganti rugi lahan tersebut,” pungkasnya.
Berita terkait
Tidak ada komentar