Pemerintah Mengkaji Rencana Investasi Budidaya Mutiara di Perairan Neren Lembata
Ketua BPD Desa Kolipadan, Muswan Sabong LIPUTAN4.COM – Potensi Sumber Daya Alam (SDA) khususya kelautan dan perikanan di perairan dan teluk Kabupaten Lembata sangat menjanjikan. Kekayaan ekosistem laut menjadi potensi yang sangat potensial, dengan kondisi perairan dan geografis di pesisir dan teluk Lembata yang sangat cocok untuk membudidaya kerang mutiara.
Melihat potensi yang ada, menarik perhatian para investor untuk berinvestasi budidaya mutiara. Teluk mutiara yang di kenal dengan nama perairan Neren menjadi objek rencana budidaya oleh PT. Mutiara Adonara (PT. Timor Otzuki Mutiara Kupang Group).
Dengan adanya potensi investasi budidaya mutiara tersebut, saat ini terjadi penolakan dari berbagai kalangan masyarakat pesisir Lembata, karena mayoritas masyarakat di di lokasi tersebut bermata pencaharian nelayan.
Peru diketahui teluk Mutiara, khususnya perairan Neren merupakanarea penangkapan nelayan kecil denganmenggunakan alat tangkap pukat apung (Long bag Seine net).
Forum Masyarakat Nelayan Tangkap Lewulun dan Lewoleba yang tergabung di dalamnya dari desa Dulitukan, Kolipadan, Tagawiti, Beutaran, Palilolon dan Lewoleba menegaskan atas penolakan rencana budidaya mutiara di pesisir Neren dan sekitarnya.
Ketua BPD Desa Kolipadan, Muswan Sabong menyampaikan bahwa Perikanan merupakan Program Unggulan dalam Pencanangan Ketahanan Pangan di Wilayah Desa Kolipadan Kecamatan Ile Ape.
Menurut Muswan, program tersebut didukung dengan Pengadaan Sampan yang dianggarkan dari Dana Desa, bila lokasi Neren dijadikan sebagai lokasi Budidaya Mutiara, maka berdampak pada Perekonomian Masyarakat Kolipadan yang mayoritasnya nelayan tangkap dan budidaya rumput laut, ” Tegasnya.
Hal senada juga ditegaskan oleh Sekertaris Aliansi Nelayan Teluk Lewoleba (ANTL), Sumarmo Hamid yang mengungkapkan dukungannya atas investasi demi kemajuan dan peningkatan ekonomi masyarakat di Kabupaten Lembata.
“Kami mendukung investasi apapun di Kabupaten Lembata untuk kemajuan perekonomian di bidang Perikanan dan kelautan, tetapi pemerintah kabupaten maupun provinsi harus memperhatikan kebutuhan masyarakat, sehingga kami tidak dirugikan dalam program ini” Pinta Sumarno.
Hamid berharap, rencana investasi harus membutuhkan konsultasi publik yang baik, informasi dan komunikasi antar pihak itu sangat penting, agar masyarakat paham.
“Kami paham benar akan dilaksanakan Pemilu, kami akan menahan diri untuk tidak melakukan aksi apapun dan berharap pemerintah memfasilitasi berbagai pihak untuk membicarakan hal ini, ” harap Sumarno.
Disisi lain, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lembata Hadi Umar Abdullah, S.Pd., M.T. membenarkan bahwa PT. Adonara Mutiara merencanakan budidaya mutiara di Teluk Lewoleba, namun untuk urusan perizinan kewenangannya ada pada Pemerintahan Provinsi NTT. Untuk Dinas Perikanan Lembata sifatnya memfasilitasi, jadi memfasilitasi perusahan begitu juga hal-hal yang berkaitan dengan sosial kemasyarakatan di wilayah budidaya.
Karena itu, selaku Kepala Dinas dan entitas Perikanan secara keseluruhan, kami menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten welcome akan adanya investasi, tetapi karena kewenangan bukan ada pada Kabupaten tentu fungsi kita adalah memfasilitasi semua pihak.
Oleh karena itu semua aktifitas rencana budidaya mutiara di perairan Neren untuk sementara di hentikan dulu sampai dengan Pemilu 2024 selesai, tujuannya adalah menjaga kondusifitas keamanan di wilayah Lembata menjelang Pemilu, kepada nelayan kecil dan budidaya kecil tolong untuk menjaga situasi kondusif di wilayahnya masing-masing, “himbaun Kadis Perikanan Lembata.
“Nanti selepas pelaksanaan Pemilu, Insya Allah, selaku Dinas teknis akan berusaha memfasilitasi para pihak, baik perusahaan Mutiara Adonara, pemerintah Desa maupun kecamatan serta nelayan kecil dan budidaya kecil di 5 Desa sekitar tanjung bahkan nelayan Lewoleba pada umumnya, untuk sama-sama membicarakan rencana investasi budidaya mutiara tersebut, “janjinya.
Berita terkait
Mars Pernah Dihantam Asteroid Raksasa di Masa Lalu
1 tahun lalu
Tidak ada komentar