Pembinaan Memanusiakan Pelaku Oleh Polres Sergai Menurunkan Angka Pencurian di Kecamatan Dolok Masihul

Sergai, Liputan4.com – Kapolres Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, AKBP Oxy Yudha Pratresta, SIK didampingi Kapolsek Dolok Masihul AKP Zulham, SH dan Kanit Reskrim Ipda Mula Purba, SHI, MH, Merespons banyaknya pengaduan atau pelaporan masyarakat terkait pencurian sawit yang termasuk dalam pencurian ringan dengan nilai kerugian di bawah Rp2,500.000 (dua juta lima ratus), kamis (31/08/2023).

Dijelaskannya, Berdasarkan PERMA Nomor 2 tahun 2012 tentang penyesuaian batasan tindak pidana ringan (Tipiring) dan Jumlah denda dalam KUHP maka dapat dilakukan sidang tipiring oleh PN.

Baca Juga

1 bulan  lalu

Kades Rambukongga Angkat Bicara Terkait Dugaan Oknum Wartawan Lakukan Pemerasan

105 Redaksi

Akan tetapi, hal tersebut menjadi modus oleh para pelaku. sehingga sangat meresahkan masyarakat sekitar dan beberapa pengusaha perkebunan khususnya di wilayah kecamatan dolok masihul Kab. Serdang bedagai.

Polsek Dolok Masihul Polres Serdang Bedagai melakukan inovasi dengan melibatkan para tokoh masyarakat, tokoh agama dan pihak swasta melakukan bimbingan dan pembinaan kepada para pelaku melalui pembinaan agama yg saat ini sudah dilakukan selama 7 bulan dari bulan februari 2023 sehingga angka statistik kejahatan pencurian ringan berkurang dari jumlah LP tahun 2022 dengan pelaporan pencurian perkebunan sebanyak 223 kasus
Sehingga saat ini Jumlah LP tahun 2023 dengan pelaporan pencurian perkebunan sebanyak 113 kasus hampir 50%.

“Dengan jumlah binaan yang merupakan pelaku sebanyak 65 orang. Tentunya dengan tetap mengangkat nilai-nilai kemanusian dan beradab dalam penanganan terhadap pelaku dapat dilakukan dan selama ini dianggap berhasil oleh masyarakat” Tuturnya.

Baca Juga

11 bulan  lalu

Antisipasi Karhutla, Kapolsek Sindangwangi Jalin Koordinasi Dengan TNGC dan MPA Desa Bantar Agung

265 IRMAN

Inovasi tersebut, lanjutnya, tentu membantu Kepolisian dan Masyarakat setempat dengan tidak membudayakan pencurian dengan dalih mencari makan menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh lingkungan tersebut sebagai mata pencaharian.

“Tentu hal tersebut dapat menjadikan kemerosotan moral yang secara tidak langsung terjadi ditengah-tengah masyarakat” Ungkapnya mengakhiri. (Humas)