x
HARI KARTINI

Mengenal Sosok Syekh Sayyid Ahmad Rouhi Ad Duhaiby Al Jailani

waktu baca 5 menit
Jumat, 19 Mei 2023 06:21 0 2872 JARKONI

Oleh : Sofyan Mohammad**

LIPUTAN4.COM, Salatiga – Orang berpikir bahwa seorang Syeikh mestinya menunjukkan keajaiban – keajaiban dan menunjukkan pencerahan. Syarat seorang guru, betapapun, hanyalah bahwa ia harus memiliki semua yang dibutuhkan murid_.

Syekh Sayyid Ahmad Rouhi Ad-Duhaiby Al- Jailani adalah seorang ulama dan pendakwah dari Negeri Lebanon sebuah sebuah negara di Timur Tengah, sepanjang Laut Tengah yang berbatasan dengan Suriah di utara dan timur dan Palestina di selatan.

Menurut Syekh Sayyid Ahmad Rouhi Ad-Duhaiby Al- Jailani, melalui penerjemah yaitu Ust. Suja’ jika Lebanon adalah sebuah negara yang terletak di persimpangan Basin Mediterania dan Arab sehingga menjadikan banyak sejarah dan identitas budaya serta etnis keragaman terbentuk.

Meski terletak di kawasan timur Tengah namun Lebanon tidak memiliki gurun pasir seperti negara Timur Tengah lainnya, Lebanon justru mempunyai lenskap hutan yang cukup luas untuk negara di bagian Timur Tengah. Lebanon termasuk ke dalam negara Arab yang memiliki empat musim yakni musim dingin, musim semi, musim panas, dan musim gugur. Beberapa pegunungannya memiliki salju dan saat musim dingin suhunya bisa mencapai di bawah 0 derajat Celcius.

Syekh Sayyid Ahmad Rouhi Ad-Duhaiby Al- Jailani adalah seorang Sayyid atau habaib sebab merupakan keturunan Baginda Nabiullah Muhammad SAW. Garis nasab beliau bersumber dari Syekh Abdul Qodir Jaelani yang diyakini sebagai Waliyullah yang paling Agung dan Keramat bergelar Sulthonul Auliya yang berarti Rajanya Para Wali dan memiliki gelar Al-Imām Al-Quthubul Aqthāb atau Pemimpin dan Penguasa Seluruh Wali di Alam Semesta.

Dalam sirah hidupnya, beliau adalah Mursyid Kamil Mukammil dengan keluasan ilmu sehingga ajarannya tersebar luas keseluruh dunia, yang dikenal dengan Thoriqoh Qodiriyah sebagai sebuah ajaran Tarekat yang paling banyak dianut umat Muslim di seluruh dunia.

Para pengikut Tarekat ini senantiasa mengadakan Manaqib dan Haul untuk menghormatinya, bahkan pada bulan Rabiuts-Tsani diadakan Penghormatan besar-besaran oleh seluruh Pengikutnya yang tersebar diseluruh ppenjuru dunia.

Syeikh Abdul Qodir Al-Jaelani sendiri diyakini lahir pada Senin, 1 Ramadhan 470 H, bertepatan dengan tahun 1077 M di Naif, termasuk pada distrik Jailan (disebut juga dengan Jilan, Kailan, Kilan, atau al-Jil), Kurdistan Selatan dengan garis silsilahnya berujung pada Hasan bin Ali bin Abi Thalib, menantu Rasulullah SAW. Beliau tercatat wafat di Kota Baghdad Iraq pada Sabtu, 11 Rabiuts-Tsani 561 H/1166 M.

Umat muslim Indonesia yang mayoritas berpaham Sunni dan sebagian diantaranya juga manjalankan laku _Thoriqoh Qodiriyah_ maka sosok Syeikh Abdul Qodir Al-Jaelani sangatlah dihormatidihormati dan dimuliyakan. Tarekat sendiri adalah jalan yang ditempuh melalui berbagai tahapan ruhani (maqam) dan dalam setiap tahapan seseorang akan mengalami keadaan ruhani (ahwal) tertentu, sebelum akhirnya memperoleh kasyf (tersingkapnya cahaya penglihatan batin) dan makrifat, yaitu mengenal Yang Tunggal secara mendalam tanpa syak lagi (haqq al-yaqin).

Di antara keadaan ruhani penting dalam tasawuf yang sering diungkapkan dalam puisi ialah wajd (ekstase mistis), dzawq (rasa mendalam), sukr (kegairahan mistis), fana’ (hapusnya kecenderungan terhadap diri jasmani), baqa’ (perasaan kekal di dalam Yang Abadi) dan faqr.

Syekh Sayyid Ahmad Rouhi Ad-Duhaiby Al- Jailani sebagai keturunan Syeikh Abdul Qodir Al-Jaelan menyampaikan akan terus berdakwah menaburkan keluhuran ajaran Islam sebagai Rohmatan Lil Alamien di Indonesia. Beliau sudah berkali kali datang ke Indonesia untuk berdakwah sekaligus meneruskan sanad keilmuan dari leluhurnya yaitu Syeikh Abdul Qodir Al-Jaelani.

Dalam beberapa kesempatan berdakwah di Indonesia Syekh Sayyid Ahmad Rouhi Ad-Duhaiby Al- Jailani membawa serta pusaka yang berupa rambut asli peninggalan Baginda Nabiullah Muhammad SAW. Rambut Nabi menjadi salah satu yang diyakini memiliki unsur keberkahan. Sebab, beliau manusia yang istimewa sebagai seorang Utusan Allah SWT.

Perihal rambut Nabi, dalam kisah diriwayatkan yaitu suatu ketika salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yaitu Khalid bin Walid, mengikuti Nabi ketika pergi bercukur. Kemudian Khalid meminta izin agar rambut tersebut dimasukkan ke dalam topi yang digunakannya untuk berperang “Ketika rambut Rasulullah dicukur oleh sahabat Khalid bin Walid kemudian dijadikan topi oleh beliau ketika bertempur dengan orang-orang kafir yang mau menyerang Madinah”.

Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Khalid tidak pernah kalah sekali pun dalam perang ketika memakai topi tersebut. “Dalam riwayat disebutkan Khalid dalam peperangan tidak pernah kalah itu sampai mendapat julukan pedang Allah.

Syekh Sayyid Ahmad Rouhi Ad-Duhaiby Al- Jailani mengaku sangat senang bisa berada di Indonesia, karenanya dalam beberapa kesempatan beliau selalu berujar ingin tinggal, wafat dan dimakamkan di Indonesia. Karena hal tersebut maka beliau akan terus berdakwah di Indonesia dan pada saat ini beliabeliau sedang dalam proses membangun sebuah Pondok Pesantren yang terletak di Cidahu Cadasari Pandeglang, Banten.

Sebagai salah satu wasilah tersambung nya sanad keilmuan dari pada Sulthonul Auliyā-ì wa Imāmil ʿUlama wa Qudwatul Ashfīyā-ì Quthbir Råbbānī wal Ghoutsush -Shomadànì Quthub Al-ʿAlāmin Sayyidi as-Sayyid Syeikh Muhyiddīn ʿAbdul Qōdir Al-Jailānī Al-Imām Al-Quthubūl Aqthåb Qoddasallāhu Sirrahu maka Syekh Sayyid Ahmad Rouhi Ad Duhaiby Al- Jailani telah mengajarkan sebuah _hizib_

“Robbi innii maghluubun fantasir.
Wajbur qolbil munkatsir. Wajma syamlil mundatsir, innaka antar rohmanul muqtadirIkfinii yaa kaafi.
Wa anal`abdul muftakir,
Wa kafaa billaahi waliyya.
Wa kafaa billaahi nashiiroInnasy syirka la zhulmun ‘azhiim.
Wa mallaahu yuriidu zulman lil ‘ibaadz Fa quthi`a daabirul qoumil ladziina zholamuu. Wal hamdu lillaahi rabbil ‘aalamin”

Lahal Fatihah
Allahumasholiala Muhammad

_Semoga kita semua mendapatkan barokah jalan hidup yang lurus dan benar yaitu jalan bagi orang orang yang sholeh dan khusu’_

__________________________________________________
*Esai ini ditulis bersumber dari wawancara dengan Syekh Sayyid Ahmad Rouhi Ad-Dailaby Al- Jailani didampingi penerjemah yaitu Ust. Haris Munada
__________________________________________________
** Penulis adalah Ketua LPBHNU Kota Salatiga – Jawa Tengah

Stik Famika Makassar

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ULTAH PULAU TALIABU
RIDWAN AZIZ
PLT BUPATI LABUHANBATU
Stik Famika Makassar
LAINNYA
x
x