Heboh Video Pose Penyelenggara Pemilu Pegang Banner Paslon Pilpres, Bawaslu : Itu penertiban APK bersama aparat
Jeneponto,Liputan4.com_Beredar video di duga pengawas pemilu bentangkan banner salah satu paslon pilpres dihadapan aparat kepolisian, kejadian tersebut terjadi pada minggu tanggal 11-02-2024 di kecamatan Batang.
Penggalan Video tersebut tersebar di beberapa group whatsup sempat hebohkan warganet sampai memunculkan berbagai spekulasi negatif diantaranya dugaan ketidaknetralan penyelenggara pemilu (Bawaslu) di kabupaten Jeneponto.
Tidak ingin mendapat stigma buruk, bawaslu di dampingi aparat kepolisian bagian humas akhirnya buka suara. Bawaslu melalui divisi hukum,pencegahan,partisipasi dan hubungan masyarakat Eric Fathur Rahman menjelaskan bahwa di hari kejadian bawaslu sedang melakukan penertiban APK dan BK.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa pada saat petugas penertiban sedang bekerja, terlihat mobil truck sedang parkir di poros Togo-togo kecamatan Batang yang terpasang sebuah banner di bagian belakang. Mengingat hari itu telah memasuki masa tenang, sehingga pihak Bawaslu lakukan kordinasi ke pihak mapolsek Batang untuk mencopot banner tersebut.
Bawaslu meminta pencopotan banner di mobil truck yang di kemudikan (Ahmad) lalu memintainya klarifikasi,” kami kordinasi pihak polsek untuk meminta klarifikasi sang sopir terkait banner tersebut, padanya (sopir) diketahui muatan truck hanya barang campuran tujuan Bulukumba dan tidak ada hubungannya dengan banner itu,”terang Eric/12/02/24.
Hal senada juga diutaran oleh sang sopir truck tersebut, Ahmad mengaku banner yang terpasang di truck kemudinya itu di dapatkan di kabupaten Palopo kemudian pada saat akan lakukan pengiriman barang (mie instan) ke Bukulumba banner tersebut di pasang dibagian belakang truck,” saya pendukung prabowo, banner itu saya dapat di Palopo dan saya pasang di Makassar saat akan ke bulukumba, karena lelah saya parkir truck di kampung saya (togo-togo) untuk beristirahat,”kenang Ahmad.
“Jadi video yang beredar itu tidak lengkap,ada video awalnya dimana saat dilakukan pencopotan banner, kita minta sang sopir untuk klarifikasi dan menjelaskan bahwa muatan truck tidak ada hubungannya dengan banner sambil kami dokumentasi sebagai bahan laporan, tidak ada unsur lain,”tutup Erick.
Berita terkait
Tidak ada komentar