Hari Gerak PKK Kabupaten Lebak Wilayah Selatan Bergerak Bersama Untuk.Kesejahteraan Keluarga,
Liputan4.com Lebak- Kegiatan hari Kesatuan Gerak pkk yang ke 51 tahun 2023 dilaksanakan di kecamatan bayah, turur hadir dalam kegiatan tersebut Kerua tp pkk kabupaten lebak, Wakil bupati lebak yang menjabat ketua Ketua TPPS (tim percepatan penanganan stuntimg), hadir pula perwakilan dari 9 PKK Kecamatan, Camat Bayah, Camat Panggarangan dan dari beberapa Camat di kebaupaten lebak, hadir pula para Kepala Desa sewilayah selatan, selasa 25/7/2023
Ketua tim Penggerak PPK Kabupaten Lebak Hj. Ani Sumardi mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan di lebak Selatan dan di wakili kurang lebih 9 perwakilan, kegiatan lomba-lomba dalam rangka hari kesatuan gerak (HKG) PKK ini disasarkan di 28 Kecamatan, cuman dibagi di tiga zona, karena terlalu banyak kalau mereka dikumpulkan di suatu tempat sekaligus, ini saja jumlahnya 9 Kecamatan ini hampir 300 orang lebih yang hadir, ucapnya,
“Jadi nanti di tanggal 26 kami adakan lagi di Gunung Kencana itu untuk wilayah Lebak Tengah, kemudian tanggal 31 untuk wilayah Lebak Utara, yang akan dilaksanakan di aula PKK, untuk final keseluruhannya direncanakan di akumulasi aja jumlah nilainya, jadi ini nanti kan akan ada penilaian karena jurinya juga sama, nanti nilai terbesar itulah yang menjadi Juara dan akan diumumkan pada saat hari kesehatan gerak PKK TK Kabupaten 6 September. Pungkasnya
Wakil Bupati Lebak. H.Ade Sumardi.yang juga Ketua TPPS (tim percepatan penanganan Stunting) membahas terkait penangann stunting di kabupaten lebak, Ketua TPPS mengatakan,pertama bahwa stunting itu adalah menjadi problemnya keluarga ya setelah itu merembet menjadi negara, kenapa karena kalau yang anak sudah stunting itu ada dua hal, yang terganggu pertama adalah fisiknya terganggu gagal tumbuh, gambararannya ini kalau kita sering bilang pendek yang lebih parah lagi adalah visio motoriknya yang terganggu atau otaknya terganggu,untuk gagal tumbuh otak itu sisi kecerdasannya akan terganggu, ini kan masalah.
Ketua TPPS kabupaten Lebak H Ade Sumardi dan kepala Desa wilayah selatan
lanjut H Ade, bagaimana cara mencegahnya, untuk di Lebak ada dua sisi, kita tegak dua sistem dua cara, yang pertama jika stunting dari hulunya bulunya bagaimana anak yang masih di bawah umur, namanya kawin muda, satu itu yang keduanya dari remaja putri jangan sampai juga remaja putri kita kekurangan darah, jangan sampai ada yang penyakit kronis, nah itu dari hulunya berarti pernikahan dini itu juga harus dihindari oleh masyarakat, nah terus ada pertanyaan gimana kalau misalkan ini ada anak kita yang mau nikah dini enggak bisa di hindari, ini enggak bisa dicegah gimana caranya, kalau begitu berarti tunda kehamilannya, bagaimana misalkan yang anak remaja putri kita yang kena penyakit kronis apakah boleh nikah boleh tetapi tunda dulu kehamilannya, sampai dia sembuh, nah itulah hal-hal yang akan yang mengakibatkan anaknya Stunting,
“Untuk hilirnya gimana hilirnya adalah yang sudah terjadi anak, yaitu anak yang memang diurus stunting ada dua kelompok ada yang beresiko stunting dan ada yang sudah stunting. beresiko stunting ini dari sisi ukuran, umurnya dan berat badannya, terus juga panjang anak maka secara otomatis ini harus diberikan gigi tambahan, ucapnya.
Lanjutnya kita Fokus pencegahan kita di dua itu antara hulu dan ini dan sekarang ini, kita sedang bekerja sama dengan sebuah lembaga Saya ingin bahwa ada sebuah penelitian yang komplit, sehingga bisa dijadikan rujukan apakah betul Stunting ini yang 2 tahun ke atas sudah tidak bisa diapa-apain lagi atau hanya 2 tahun ke bawah, nah atau misalkan adakah semacam pil atau nutrisi apa yang kira-kira bisa menjaga stunting ini, di Lebak nanti Insyaallah akan ada penelitian itu kita kerjasama dengan pihak luar tentunya, karena kita tidak punya anggaran, maka kita bekerjasama dengan pihak luar, dan bisa mensupport, kalau ini berhasil maka menjadi rujukan menjadi tindakan kita untuk melangkah. Pungaksnya. (Hs)
Berita terkait
Tidak ada komentar