Dibalik Semaraknya Karnaval 17 Agustus, Pedagang Kopi Meradang

LIPUTAN4.COM, BANDUNG – Kegiatan karnaval menyambut HUT RI ke-78 tahun 2023 di wilayah Kecamatan Cicalengka begitu semarak, ribuan warga tumpah ruah ke jalan untuk menyaksikan berbagai atraksi dan pawai yang di tampilkan desa se-Kecamatan Cicalengka.

Semaraknya karnaval di tahun ini, berbanding terbalik dengan kondisi para pedagang asongan yang berjualan di sekitar alun-alun Cicalengka.

Para pedagang mengeluhkan omzet penjualannya yang menurun drastis jika dibandingkan dengan kegiatan karnaval pada tahun-tahun sebelumnya.

Salah satunya yang dialami pedagang kopi keliling, yang biasa menjajakan dagangannya di seputaran alun-alun Cicalengka dan kantor Kecamatan Cicalengka.

” Saya heran, padahal tahun kemarin kondisi masih covid, tetapi pendapatan saya sangat lumayan besar. Tetapi sekarang mah hampir sama dengan kegiatan biasa aja, ” ucap S ( 51), pedagang kopi, pada Kamis (17/08).

Biasanya, kata S, dari mulai anggota Ormas, LSM, dan juga para Kades banyak memborong kopinya ketika kegiatan karnaval berlangsung, tetapi sekarang mah saya belum bertemu dengan seorang pun kepala desa.

Lanjutnya, kegiatan karnaval berjalan semarak dan meriah, tetapi para penonton relatif jarang yang beli kopi. Tidak seperti pada karnaval tahun sebelumnya, banyak kepala desa yang sengaja memborong kopi saya untuk disajikan kepada warganya.

Hal senada disampaikan juga, pedagang kopi yang lainnya. ” Memang betul kang, jualan saya hari ini tidak seperti pada karnaval tahun-tahun sebelumnya, yang biasanya sangat ramai, ” ujar AS (55).

Kalau penonton yang hadir menyaksikan karnaval memang sangat banyak, tetapi tidak berdampak banyak pada omzet penjualan kopi saya hari ini, ” tegasnya.

Semoga kondisi ini, bukan gambaran akan semakin melemahnya tingkat daya beli masyarakat di wilayah Kecamatan Cicalengka. Tetapi hanya merupakan perputaran nasib seorang pedagang dalam berjualan, ada kalanya ramai dan juga sepi.

Dan pada akhirnya, kita semua yang bisa mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi.

Penulis : Kuswandi