Cakupan Sanitasi dan Air Minum Di Kota Banjarmasin Dalam Kategori Aman
BANJARMASIN – LIPUTAN 4.COM. Keberadaan PT AM Bandarmasih dan PD PAL di Kota Banjarmasin seperti yang disampaikan oleh Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu SIna, sebagai sebuah keberkahan yang patut disyukuri oleh seluruh masyarakat kota berjuluk seribu sungai.
Dengan adanya perusahaan daerah tersebut, untuk lingkup Provinsi Kalsel, cakupan sanitasi dan air minum Kota Banjarmasin masuk dalam kategori 96 persen aman, sedangkan untuk lingkup Indonesia, cakupan sanitasi dan air minum Kota Banjarmasin masuk dalam kategori 12 persen.
“Bersyukurlah warga Kota Banjarmasin punya PT AM Bandarmasih, kita itu komplit areanya, artinya cakupan itu sudah di angka 96 persen secara keseluruhan, dan Indonesia itu baru mencapai 12 persen,” ujarnya, usai menyampaikan paparannya terkait percepatan akses air minum aman, dihadapan peserta Rakornas Air Minum dan Sanitasi tahun 2023, bertempat di Swissotel Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Selasa (12/09/23).
Masih menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) ini, capaian yang telah diraih tersebut, belum tentu diraih daerah lain di Indonesia, oleh karenanya, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Bumi Kayuh Baimbai untuk mendukung keberadaan dua perusahaan daerah yang ada di kota ini yakni, PT AM dan PD PAL Banjarmasin.
“Coba bayangkan daerah daerah lain yang tidak ada sanitasinya. Airnya juga susah dan lain sebagainya. Oleh karena itu, mari kita support terus PAM dan PD PAL Banjarmasin,” ucapnya.
Kebersihan sanitasi dan air minum, lanjutnya lagi, selain bermanfaat bagi kesehatan masyarakat, juga berdampak pada tumbuh kembang anak, sehingga pencegahan penyakit stunting yang saat ini gencar diberantas oleh pemerintah daerah dapat mencapai hasil yangmaksimal. “Jadi dengan air untuk kehidupan yang lebih baik di kota Banjarmasin, karena setetes air untuk kehidupan, dan itu bisa mencegah terjadinya stunting, bisa mencegah terjadinya penyakit – penyakit bawaan air minum yang tidak aman,” tuturnya.
Sementara itu, dalam paparannya, suami dari Dr. dr. Hj Siti Wasilah, M.Si, Med menjelaskan, sumber air baku yang menjadi pemasok kebutuhan PT AM Banjarmasin dalam melayani masyarakat Kota Banjarmasin berasal dari tiga sumber, pertama irigasi riam kanan, kemudian air SPAM Banjar Bakula dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Martapura yakni Sungai Bilu dan Sungai Tabuk,” jelasnya.
Selain didistribusikan ke warga di kawasan terjangkau, air bersih dari PT AM Bandarmasih juga diupayakan pendistribusiannya hingga ke pelosok ujung Kota Banjarmasin yakni kawasan Pulau Bromo, Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Tak hanya itu, untuk biaya pemasangan baru, PT AM hanya mematok tarif biaya bahan dan upah saja, dan upaya peningkatan akses air minum hingga daerah ujung ini didukung oleh program MBR dari DAK, APBN dan Pemerintah Australia.
Untuk diketahui, tujuan digelarnya kegiatan dengan tema “Tuntaskan Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) Menuju Air dan Sanitasi Aman Untuk Indonesia Sehat”, yang digagas Kementerian Kesehatan RI, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tersebut adalah, untuk menjaring komitmen pemerintah daerah dalam menuntaskan SBS dan mencapai target air minum aman.
Selain itu, tujuan lain dari kegiatan yang dihadiri oleh para kepala daerah di Indonesia itu juga untuk menyebarkan praktik baik dan pertukaran informasi antar daerah untuk percepatan SBS, air minum dan sanitasi aman, serta menguatkan keberlanjutan lima pilar STBM bagi kabupaten kota yang sudah SBS.
Menjaring kemitraan pelaku STBM baik organisasi sosial, perguruan tinggi, mitra pembangunan maupun swasta untuk percepatan,” tutupnya (prokom-banjarmasin).
Berita terkait
Tidak ada komentar