x

Bersama Petani dan PPL Babinsa Lakukan Pengendalian Hama Wereng

waktu baca 2 menit
Rabu, 24 Apr 2024 22:09 0 351 SRI WIDODO

Liputan4.com, Lampung Selatan.

Rabu, 24 April 2024, petani di kelompok tani Mekar Sari II, melaksanakan gerakan pengendalian bersama hama wereng batang coklat (WBC) di hamparan sawah Desa Mandalasari didampingi oleh Serma Basuni (Babinsa Desa Mandalasari), POPT, dan para penyuluh BPP Kec. Sragi.

Pada kesempatan ini, Teguh Yuono S.S.T (PPL Wilbin Desa Mandalasari) menekankan pentingnya konsep pengendalian hama terpadu dalam menejemen budidaya pertanian. Dengan penerapan konsep ini, selain murah dan ramah lingkungan, pengendalian yang dilakukan nantinya juga akan menekan laju resistensi atau kekebalan hama terhadap penggunaan pestisida.

Adapun, pada kondisi populasi wereng yang relatif tinggi akibat pengaruh perubahan iklim seperti sekarang ini, penggunaan pestisida dapat dilakukan untuk menekan tingkat kerusakan dengan memperhatikan 5T, yaitu tepat waktu, tepat dosis, tepat cara, tepat jenis, dan tepat sasaran.

ROKOK ILEGAL

Untuk pengendalian wereng, hindari penggunaan bahan aktif dari golongan piretroid yang justru dapat menyebabkan ledakan populasi wereng. Golongan ini dapat dicirikan dengan bahan aktif yang berakhiran “-trin”, sepertk Alfa sipermetrin, Lamda Sihalotrin, dan lain lain.

Adapun untuk rekomendasi bahan aktif pengendalian wereng bisa digunakan pilihan bahan aktif berdasarkan umur tanaman.

Pada kondisi tanaman yang belum menutup, direkomendasikan pilihan bahan aktif BPMC, MIPC, Imdakloprid, Dinotefuran, Pimetrozin, atau Nitenpiram yang di-mix dengan bahan aktif Buprofezin yang dapat membekukan telur dan nimfa wereng.

Sementara, untuk kondisi tanaman padi yang sudah menutup, direkomendasikan bahan aktif sistemik seperti dimehipo atau triflumezopirim.

Jika menggunakan insektisida kontak dan lambung pada tanaman yang sudah menutup, maka tanaman harus disuai atau dibiak, agar insektisida dapat mengenai sasaran telur dan wereng muda (nimfa) yang biasa hidup di bawah (sekitar rumpun).

Pastikan penggunaan insektisida sesuai dosis rekomendasi dan lakukan rolling bahan aktif dari golongan insektisida yang berbeda untuk mencegah resistensi atau kekebalan hama.

Adapun pada kesempatan yang sama, Serma Basuni (Babinsa Desa Mandalasari) mengajak bapak ibu petani agar terus kompak dalam kebersamaan, yang ditunjukan dengan serempak tanam, serempak pengendalian, dan serempak dalam kegotongroyongan.

Adapun, jika ditinjau dari sisi ilmu pertanian, kebersamaan memang adalah kunci efektivitas pengendalian hama wereng dalam satu hamparan. Dalam hal pengendalian secara kimia, tanpa pengendalian bersama dan serempak, wereng dewasa akan dengan mudah berpindah dari satu titik sawah ke titik lainnya yg tidak dikendalikan, sehingga menyebabkan pengendalian yang tidak tuntas.

Untuk bapak ibu petani lainnya, jangan teledor dan rutin amati pertanaman Anda untuk dapat melakukan langkah langkah pengendalian yang tepat waktu.

Petani Sragi, Maju, Mandiri, Modern!
Jaya petani, Jaya Indonesia!

Stik Famika Makassar

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

AKU PACAK
HARI KARTINI
ULTAH PULAU TALIABU
Stik Famika Makassar
LAINNYA
x
x