x
HARI KARTINI

Aksi Demo Dugaan Penyelewengan Beras, Kades Penggalangan Sergai Dituntut Mundur

waktu baca 2 menit
Kamis, 29 Feb 2024 22:46 0 816 SARIANTO DAMANIK

Keterangan foto : Para pendemo saat orasi di depan Polres Tebingtinggi /dmk

Sergai, Liputan4.com – Ratusan warga Desa Pengalangan, Kecamatan Tebing Syahbandar Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) Provinsi Sumatera Utara bersama LSM PAKAR Kabupaten Serdang Bedagai mengelar aksi unjuk rasa di depan Mako Polres Tebing Tinggi, Kamis (29/2/2024).

Dalam orasinya, para pendemo menuntut Kepala Desa Penggalangan, Boini, mundur dari jabatannya. karena dinilai tidak bertanggungjawab atas penyaluran beras bansos

Informasi yang diterima wartawan dari salah seorang pendemo mengungkapkan bahwa aksi ini dipicu atas adanya dugaan penyelewengan beras bantuan sosial (bansos) yang disalurkan pemerintah pusat melalui Kantor Pos di awal Januari 2024 yang lalu.

Kenyataannya, beras yang seharusnya dibagi di Kantor Pos diambil alih oleh Pemerintah Desa Penggalangan untuk dibagikan kepada penerima bansos.

Anehnya, warga yang seharusnya menerima beras bansos tersebut tidak kunjung dibagikan. Namun dibagikan kepada konstituen pendukung suami Kades Penggalangan inisial HH yang merupakan salah seorang Caleg dari Dapil V Kabupaten Serdang Bedagai.

Pantauan wartawan, ditengah aksi demo, salah seorang ibu bernama Surtana boru Manulang yang merupakan orator dalam aksi tersebut menerima telpon dari seseorang dengan kata-kata diduga pengancaman dan intimidasi.

Usai bertelepon dengan Kaur Desa, kepada wartawan, Surtana Manulang menjelaskan bahwa dia baru saja menjawab panggilan telepon dari Kaur Desa Penggalangan bernama Irma.

Dalam telepon tersebut, Surtana Manulang mengaku diancam oleh Kaur Desa karena turut dalam aksi demonstrasi.

Dijelaskan Surtana, sebelum penyaluran beras bansos, Kaur Desa Irma menelpon saya untuk mengantarkan Kartu Keluarga ke rumah Kepala Dusun karena akan ada bantuan beras 10 kg dari pemerintah.

Tapi hingga saat ini saya belum menerima berasnya berbeda dengan warga yang lain seperti tebang pilih. Irma beralasan saya tidak bisa menerima bansos karena memiliki mobil angkutan (angkot) dan tidak mendukung suami Kades Boini inisial HH sebagai Caleg,,” kesal Boru Manulang.

Dijelaskan Surtana, beberapa hari yang lalu kami juga ada melakukan aksi di Kantor camat Tebing Syahbandar dan usai aksi ini ada sebagian warga yang dibagikan berasnya setelah ada di demo.

Apabila ada bantuan dari pemerintah, jangan tebang pilih. Jangan karena hanya memihak mendukung HH sebagai Caleg, jadi itu saja yang dibagi. Padahal beras itu merupakan beras bansos sehingga banyak warga yang seharusnya sebagai penerima manfaat, tidak dibagikan pihak desa.

Saat adanya pengancaman oleh Kaur Desa kepada salah seorang pendemo ini ditanyakan kepada Boini selaku Kades Penggalangan melalui chat whatsapp, Boini menjawab “Nanti saya tanyakan dulu pak, saya lagi diluar.

Terpisah, Boini Kades Penggalangan saat di konfirmasi wartawan via telpon tidak bersedia mengangkat ponselnya. (Dmk)

Stik Famika Makassar

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ULTAH PULAU TALIABU
RIDWAN AZIZ
PLT BUPATI LABUHANBATU
Stik Famika Makassar
LAINNYA
x
x