Wartawan Pertanyakan Maraknya Kembali Armada Bertonase Berat Melintas Dijalan Cor Beton Batu Kuning OKU, Warga : Kami Bosan Setiap Malam Jaga Posko Dan Portal
LIPUTAN4.COM SUMATERA SELATAN – Baturaja, Bertahun – tahun lamanya jalan Letkol Mahmud Abu Hasan yang lebih dikenal dengan jalan cor beton Batu Kuning Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Provinsi Sumatera Selatan yang menghubungkan ke Kecamatan Lubuk Batang dan selanjutnya mengarah ke Kota Palembang mengalami kerusakan yang cukup parah disejumlah titik disepanjang ruas jalannya.
Jalan cor Batu Kuning yang awalnya berstatus jalan Kabupaten dan berubah menjadi jalan berstatus Provinsi, sampai kini masih tetap jalan berstatus Provinsi. Informasi tentang status jalan cor beton Batu Kuning berstatus Provinsi, awak Media Liputan4.Com setelah konfirmasi langsung kepada pihak Dinas PUPR OKU.
Atas kerusakan – kerusakan parah disejumlah titik di jalan cor beton Batu Kuning OKU tersebut, warga protes dan melakukan pemblokiran terhadap mobil – mobil armada besar yang bertonase berat dan melampaui kapasitas kekuatan jalan cor Beton Batu Kuning yang hanya mampu dibawah beban seberat 8 ton.
Dari adanya aksi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ulu (OKU) menfasilitasi pertemuan antara perwakilan warga Kelurahan Batu Kuning Kecamatan Baturaja Barat dan Warga Desa Kurup Kecamatan Lubuk Batang dengan Perwakilan Perusahaan yang sering melintas pada hari Senin, (10/06/2024) yang lalu.
Pada pertemuan tersebut, awak Media Liputan4.com meliput langsung jalannya rapat pembahasannya dan disepakati bahwa jalan cor beton Batu Kuning OKU hanya dapat dilintasi mobil – mobil betonase 8 ton terkecuali mobil – mobil yang membawa sembako atau keperluan masyarakat
Dari Pantauan awak Media Liputan4.com bersama Bung Novianto warga setempat yang juga berprofesi sebagai Pimpinan Redaksi Media Online dan Cetak SAE NEWS saat langsung berada dilapangan pada Selasa (23/07/2024) sekira mulai Pukul. 21. 30. WIB hingga Pukul. 01.30. WIB. Mobil armada – armada perusahaan bertonase berat mulai dari 20 ton hingga 40 ton mulai kembali marak melintas.
“Apa gunanya ada pertemuan yang di fasilitasi Pemkab OKU di Gedung Ruang Abdi Praja pada Senin, (10/06/2024) lalu yang sudah disepakati bersama bahwa jalan cor beton Batu Kuning di Portal untuk Armada bertonase diatas 8 ton kecuali armada sembako atau keperluan dan kebutuhan masyarakat,”ujar Novianto Warga Setempat yang berprofesi sebagai wartawan.
“Seharusnya kesepakatan tersebut dijalankan, apalagi jalan ini jalan berstatus provinsi yang bukan untuk peruntukannya untuk dilintasi. Saya selaku wartawan dan warga sini mempertanyakan kenapa ini dibiarkan,”tegas Novianto.
Lanjut Novianto kembali menyampaikan, pertemuan di Pemkab OKU harusnya ditaati dan dijalankan. Saya datang dan ikut meliput langsung bahkan dihadiri dihadiri oleh Pj Bupati OKU yang diwakili oleh Asisten I Setda OKU, Polres OKU, Kodim 0403 / OKU, Dishub OKU, Dishub Provinsi Sumsel, Perwakilan PUPR Sumsel, PUPR OKU dan Instansi lainnya.
“Warga tidak akan protes kalau jalan ini tidak mengalami kerusakan parah. Bertahun – tahun jalan cor beton Batu Kuning OKU tidak pernah bagus, bagaimana mau jalan bagus kalau mobil armada bertonase berat dibebaskan melintas seakan Instansi yang terkait tutup mata,”ungkap Novianto.
“Sekarang yang anehnya malah warga masyarakat setiap malam berjaga di Portal. Alhamdulilah warga masih kondusif dan tidak ada pungli terhadap mobil – mobil berat yang melintas. Terkadang ada yang memberi 2000 – 5000 itupun buat habis beli kopi dan rokok mereka,”jelas Novianto.
“Seharusnya Instansi terkait turun ke lapangan jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan keadaan, karena saya mendapat informasi adanya pungli dalam hal ini dan tidak perlu saya katakan,”beber Novianto.
Sementara itu, Warga yang yang berkumpul di Posko dan Portal yang dipasang diwilayah Kibang mengatakan bahwa setiap malam berjaga tidak bisa berbuat banyak dengan maraknya kembali mobil bertonase berat melintas dijalan cor beton Batu Kuning.
“Ini sebenarnya bukan tugas kami, karena kami merasa terpanggil untuk menjaga aset jalan ini. Seharusnya dari Instansi terkait yang harus turun ke lapangan agar jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan keadaan ini, jadi yang kena imbas jeleknya kami warga disini,”kata warga setempat yang berada di Portal saat dibincangi dilokasi.
“Kami juga bosan setiap malam begadang dan berjaga di Portal ini, kalau bukan kami siapa lagi yang peduli,”tutup Warga.
Pos terkait
Satpol PP Medan Bongkar Reklame di Jalan Imam Bonjol
2 tahun lalu
Tidak ada komentar