x
PALANG MERAH INDONESIA

Urgensi Masalah Pengelolaan Sampah di Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai

waktu baca 3 menit
Kamis, 6 Jun 2024 12:12 0 287 ERWIN NABABAN

“Membangun Kualitas Lingkungan dan Kesejahteraan Masyarakat serta Laut”

Liputan4.com – Sikakap merupakan salah satu desa di Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Desa Sikakap telah lama menghadapi berbagai permasalahan lingkungan, termasuk masalah pengelolaan sampah masyarakat sekitar yang sangat memprihatinkan.

Masalah ini merupakan permasalahan klasik yang dihadapi Sikakap. Berawal dari banyaknya sampah organik dari sampah pohon-pohon dan hewan ternak serta sampah non-organik yang dihasilkan dari sampah rumah tangga masyarakat. Dan permasalahan sampah ini pun telah mendapatkan perhatian pihak pemerintah daerah khususnya Pemerintah Desa Sikakap.

Sebelumnya pemerintah desa dengan bantuan swasta telah menjalankan program pengumpulan sampah yang beroperasi di sepanjang desa Sikakap dan dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan sistem open dumping. Namun program ini hanya seumur kacang, karena selang beberapa bulan akhirnya program ini berhenti berjalan dan masyarakat kembali mengeluhkan masalah sampah.

Berhentinya program ini dianggap sebagai kegagalan pemerintah desa dalam mengatasi masalah sampah di Sikakap. Masyarakat menganggap bahwa sistem yang buruk menjadi alasan utama gagalnya program ini. Sistem yang buruk meliputi waktu pengumpulan sampah yang tidak menentu, petugas kebersihan dianggap memiliki tugas tumpang tindih dimana selain mengumpulkan sampah petugas juga mengumpulkan uang sampah kepada warga, serta pengumpulan uang sampah tidak memiliki pendataan yang jelas.

Akibatnya, masyarakat dengan mandiri mulai mencoba menyelesaikan permasalahan sampah dengan cara membakar sampah bagi yang memiliki lahan dan membuang sampah ke laut bagi masyarakat dengan lahan terbatas. Selain itu juga ada masyarakat yang hanya menumpuk sampahnya, dan menunggu program ini berjalan kembali tanpa kejelasan. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan karena dapat memiliki dampak buruk berupa pencemaran lingkungan dan membahayakan ekosistem terutama laut. Kondisi ini tidak hanya berdampak kualitas lingkungan tetapi juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat setempat. Oleh karena itu, perlu diadakan upaya serius untuk mengatasi permasalahan pengelolaan sampah di Sikakap.

Pertama-tama, pengelolaan sampah harus lebih sistematis dibanding sebelumnya. Pengumpulan sampah seharusnya pengumpulan sampah memiliki panduan dan pedoman sebagai dasar prosedurnya, seperti memiliki jadwal pengambilan secara teratur dan konsisten serta membagi wilayah pengumpulan sampah di dusun-dusun Sikakap agar terciptanya efesiensi operasional.

Setelah pengumpulan sampah, perlu menerapkan pemisahan sampah dari sumbernya kedalam golongan organik dan non-organik, hal ini untuk memudahkan proses daur ulang nantinya.

Kedua, permasalahan pengelolaan sampah di Sikakap sangat terkait dengan keterbatasan infrastruktur dan fasilitas pengelolaan limbah. Kondisi ini menyebabkan sampah tidak terkelola dengan baik, sehingga mengganggu kualitas lingkungan dan berpotensi mencemari air dan tanah. Selain itu, keterbatasan fasilitas pengelolaan limbah juga berdampak pada kesehatan masyarakat, karena sampah yang tidak terkelola di TPA dengan sistem open dumping dapat menjadi sumber penyakit.

Hal ini membutuhkan perhatian serius, diperlukan pembangunan fasilitas daur ulang untuk mengolah sampah non-organik seperti plastik, kertas, dan sebagainya. Atau jika memungkinkan diperlukan pembangunan fasilitas pengolahan sampah terpadu yang menggabungkan pemisahan, daur ulang, pengomposan, dan pengolahan lanjutan.

Ketiga, permasalahan pengelolaan sampah di Sikakap juga terkait dengan keterbatasan kesadaran masyarakat. Masyarakat setempat masih belum memahami pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar. Oleh karena itu, perlu diadakan upaya edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar. Dan larangan untuk membuang sampah sembarangan terutama kelaut.

Keempat, permasalahan pengelolaan sampah di Sikakap juga terkait dengan keterbatasan sumber daya. Keterbatasan sumber daya, seperti keterbatasan biaya dan keterbatasan tenaga kerja, dapat menjadi hambatan dalam mengatasi permasalahan pengelolaan sampah. Oleh karena itu, perlu diadakan upaya untuk meningkatkan sumber daya, seperti dengan menggalakkan partisipasi masyarakat dan mengembangkan program-program yang lebih efektif.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

AM-SAH
Kejaksaan Republok Indonesia
CALON BUPATI SUMENEP
Menuju Taliabu Emas
Era Baru Menuju Taliabu Emas
BKPSDM PULAU TALIABU
BAWASLU TALIABU
BPBD TALIABU
LAINNYA
x
x