Liputan4.com, Nagekeo Sejumlah kawula muda yang tergabung dalam Kelompok petani muda Skuad Umarawi asal Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo mempertanyakan keseriusan polisi dalam menangani kasus amoral Kepala Desa Aeramo yang pada beberapa waktu lalu viral di sosial media.
Pasalnya hingga saat ini kasus pengiriman foto alat vital oleh Kepala Desa berinisial DBD itu belum ada kejelasan dan titik terangnya. Padahal korban yakni MS (40) seorang ibu rumah tangga yang dikirimi foto alat vital oleh DBD itu sudah membuat laporan secara resmi ke Polres Nagekeo pada beberapa waktu lalu.
Bahkan MS sudah dimintai keterangnya oleh pihak penyidik Polres Nagekeo.
“Sudah sampe di mana e..kakak, kasus kami punya kepala desa itu, masa tidak ada titik terangnya? Katanya korban sudah lapor polisi, kok tidak ada penyelesaianya” ungkap ketua Perkumpulan petani muda Skuad Umarawi Fridolin Aja saat berbincang- bincang dengan Liputan4.com pada Sabtu (07/11/2020) malam.
Menurut Fridolin, kasus amoral Kepala Desa Aeramo harus segera diungkap Polres Nagekeo mengingat jika ini dibiarkan tidak ada kejelasan akan berdampak buruk terhadap proses berjalanya roda kepemerintahan.
“Kemarin yang mau pra musrenbang saja tidak jadi, BPD dengan kepala desa perang dingin, jangan sampai kami masyarakat yang jadi korban’ katanya.
Anggota Skuad Umarawi lainya Arki Ndoa mengatakan sejak kasus ini mencuat ke ruang publik gelombang protes dan permintaan dari masyarakat agar Kepala Desa segera mengklarifikasi persoalan tersebut sampai hari ini belum dipenuhi Kades.
“Jujur Kakak, sebagai masyarakat Aeramo dan saya sebenarnya malu juga kalau kasus itu adalah fakta. Kita prihatin juga kakak, sampai sekarang kan masih tidak jelas, berita itu benar atau tidak, kan sekarang korban sudah lapor ya sudah tindak lanjutnya sampai di mana” tanya Arki.
Arki Ndoa, berharap Aparat Kepolisian dalam hal ini Polres Nagekeo segera menindaklanjuti persoalan ini.
“Untuk bapak-bapak yang di Polres kalau bisa secepatnya lah diselesaikan, sehingga bisa jelas dan terang benderang” pungkasnya.(Arjuna)