Liputan4.com Politik belum dinamis,apalagi menjelang injury time semua bisa saja berubah begitu yang di ungkapkan anggota DPRD Banjarbaru.
Ketua DPP PPP H Syaifullah Tamliha mengabarkan jika partainya memutuskan untuk menduetkan Ketua DPW PPP Kalsel HM Aditya Mufti Ariffin dengan Ketua DPC PDIP Banjarbaru, Wartono.
Anggota Komisi I DPR RI menegaskan praktis rencana kongsi politik dengan Gerindra yang menduetkan Aditya Mufti Ariffin atau Ovie dengan mantan Sekdakot dan Ketua DPC Partai Gerindra Banjarbaru, Syahriani Syahran, urung terwujud.
Apa alasan PPP tak jadi menyandingkan Aditya dengan Syahriani? Syaifullah mengakui ada masalah etika ‘moralitas’ yang jadi pertimbangan partainya.
Sebelumnya, Partai Gerindra telah mengumumkan jika mengusung Aditya Mufti Ariffin yang disandingkan dengan Ketua DPC Gerindra Banjarbaru, Syahriani Syahran. Bermodal 10 kursi, koalisi parpol ini dibentuk untuk mengisi posisi calon orang nomor satu dan dua di Kota Idaman.
Terpisah, Ketua DPC PDIP Banjarbaru Wartono mengakui politik masih dinamis, sehingga keputusan akhir bisa dilihat pada saat masa pendaftaran calon walikota-wakil walikota oleh KPU Banjarbaru dibuka secara resmi.
Namun, Wartono tak menepis kongsi politik yang dibangun PDIP bersama PPP memenuhi syarat untuk mengajukan sang jago di Pilwali Banjarbaru 2020. Hitungannya, PPP memilik empat kursi dan PDIP sendiri punya tiga kursi, totalnya 7 kursi melebihi batas minimal hanya 6 kursi untuk syarat parpol pengusung di suksesi 2020 mendatang.(Anggun).
[zombify_post]
Yakin Ngga mau Komen?