x
HARI KARTINI

Pemdes Errabu ‘No Respon’ Warga Gotong Royong Perbaiki Jalan Rusak, Dana Desa Untuk Apa?

waktu baca 4 menit
Senin, 22 Mei 2023 23:45 0 532 SYARIF HIDAYAT

Liputan4.com, Sumenep – Belasan warga Desa Errabu, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar aksi gotong royong memperbaiki jalan desa yang rusak parah, Akibat kurang perhatian dari pemerintah desa, Senin (22/5/2023).

Kegiatan gotong royong berawal rasa kekecewaan terhadap Pemdes setempat atas kondisi jalan yang sudah lama rusak, namun tak kunjung mendapat perhatian dari pemerintah setempat.

Perbaikan dilakukan dengan cara menambal jalan berlubang di sejumlah titik sepanjang jalan yang menghubungkan RT 02 dengan RT 01. Jalan ini merupakan salah satu jalan desa yang sangat strategis, terutama bagi warga Dusun Bara’ Leke.

Ironisnya pemdes Errabu tidak tahu menahu terhadap kondisi masyarakat. Sehingga masyarakat langsung membenahi jalan rusak dengan cara patungan mengumpulkan material seperti tanah, batu dan semen untuk memperbaiki jalan rabat beton yang terletak di Dusun Bara’ Leke itu.

“Ini pakai dana urunan warga sekitar,” kata seorang warga yang ikut gotong royong di lokasi.

Pada kondisi ekonomi yang sulit, masyarakat rela mengeluarkan uang pribadi untuk memperbaiki jalan rusak ketimbang menunggu respon pemerintah desa yang tutup mata terhadap aspirasi masyarakat.

“Kami akhirnya harus mengambil alih tanggung jawab ini karena sudah terlalu lama menunggu (perbaikan),” ujarnya.

Ia mengaku masyarakat tidak masalah harus mengeluarkan uang dari kantong pribadi demi kenyamanan bersama. Dengan demikian, pihaknya mempertanyakan Dana Desa untuk membangun desa kemana dan diperuntukkan untuk apa?.

“Ya mau gimana lagi, ndak masalah (urunan) demi kenyamanan masyarakat yang banyak,” ucapnya.

Jalan rusak menjadi masalah bagi masyarakat yang lalu lalang beraktivitas setiap hari. Tidak jarang pengendara sepeda motor terjatuh atau mengalami kecelakaan di jalan tersebut terutama saat musim penghujan. Lebih-lebih, masyarakat luar yang belum kenal medan.

Kondisi ini, lanjutnya, cukup memprihatinkan di tengah besarnya Dana Desa yang digelontorkan pemerintah pusat ke desa-desa.

Ia menilai kondisi Desa Errabu nyaris tak ada perkembangan yang signifikan, terutama jika diukur dengan besarnya Dana Desa dari pemerintah pusat sejak tahun 2015.

“Katanya ada Dana Desa. Dananya kan lumayan besar untuk desa kecil ukuran Errabu, tapi jalan sudah lama rusak kok tidak ada perbaikan? Sehingga kami sebagai rakyat kecil kan jadi bertanya-tanya dipakai apa saja Dana Desa itu,” katanya.

Ia menceritakan salah satu alasan masyarakat akhirnya kompak urunan dan gotong royong karena beredar isu bahwa pemerintah setempat tidak akan memperbaiki kerusakan pada ruas jalan tersebut dengan alasan takut dipersoalkan secara hukum.

“Iya, isu itu ada. Saya tidak tau itu benar atau tidak. Tapi yang kami dengar isunya begitu,” tuturnya.

Warga Dusun Bara’ Leke itu sangat menyayangkan jika isu tersebut benar bersumber dari aparat desa. Ia menduga isu itu dilatari pelaporan kasus dugaan korupsi oleh warga pada 2021 lalu.

“Kalau ini benar, kok seperti dendam politik. Karena pernah dilaporkan, maka jalan itu gak mau diperbaiki? Ini pola pikir apa kok seperti ini? Kok gak ada kedewasaan dalam berpolitik? Mau sampai kapan?” herannya.

Ia mengatakan, masyarakat punya hak dan tanggung jawab untuk mengontrol jalannya pemerintahan, salah satunya terkait pengelolaan dana. Sebab, dana yang dikelola pemerintah merupakan uang rakyat.

Seharusnya, katanya, pemerintah desa tidak perlu takut atau khawatir akan dipersoalkan secara hukum dengan catatan setiap pengerjaan proyek dilakukan sesuai prosedur dan ketentuan yang seharusnya. Masyarakat, katanya, tidak akan asal lapor jika tidak memiliki bukti.

“Kalau pengerjaan benar, kenapa harus takut? Kan sudah ada ketentuan-ketentuannya, kan tinggal ikuti ketentuannya itu. Tidak ada pejabat dihukum karena melaksanakan program, yang dihukum itu kalau pelaksanaannya tidak benar. Masyarakat tidak bodoh, aparat penegak hukum juga tidak akan asal menangkap orang,” ucapnya.

Pantauan di lokasi, masyarakat sangat antusias menambal dan memperbaiki setiap detail jalan yang rusak, baik yang retak maupun bolong-bolong. Ada yang mengaduk semen, ngangkut tanah sirtu, batu, dan lain-lain.

Sekitar 20 sak semen dan tanah sirtu 2 mobil bak pick up L300 berhasil dikumpulkan warga. Sementara untuk bahan material lainnya seperti pasir dan batu, masyarakat harus rela mengaisnya dari parit karena keterbatasan dana.

Selain bahan-bahan material, banyak masyarakat yang juga memberikan sumbangan berupa makanan dan minuman untuk para pekerja.

Warga merasa sangat bersyukur kegiatan gotong royong ini mendapat sambutan positif. Ia berterima kasih atas segala dukungan baik materil maupun immateril.

“Terima kasih tak terhingga. Semoga kekompakan ini bisa terus kami rawat sebagai tanggung jawab kami dalam bermasyarakat,” pungkasnya.

Stik Famika Makassar

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ULTAH PULAU TALIABU
RIDWAN AZIZ
PLT BUPATI LABUHANBATU
Stik Famika Makassar
LAINNYA
x
x