Momen Bahagia Nanda Dapat Jam Tangan dari Ganjar Pranowo

Liputan4. com 16/03/2023
Kota Pekalongan –
Salah satu siswi SMA Negeri 1 Kota Pekalongan, Nanda Saputri atau yang akrab disapa Nanda mengaku sangat terharu dan bahagia saat diberi hadiah jam tangan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) di Pendopo Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu siang (15/3/2023).


Sebelumnya, ia dengan lantang, dihadapan orang nomer satu di Jawa Tengah tersebut langsung mengungkapkan keperihatinannya terhadap fenomena pernikahan dini di wilayahnya.

“Saya itu miris pak, usia 15 bahkan 14 tahun sudah menikah, jadi apa langkah bapak sebagai Gubernur Jawa Tengah untuk menyikapi fenomena ini,” tanya Nanda.

“Lah kok kamu tiba-tiba nanya itu, umurmu piro? (usiamu berapa) Kamu masih sekolah?,” tanya Ganjar.

“Saya masih sekolah SMA pak, Saya baru ulang tahun kemarin pak. Ya Saya nanya ini karena di daerah Saya itu banyak yang begitu pak,” ujar Nanda.

“Oalah kamu ulang tahun? terus rata-rata yang nikah usia muda itu alasanya apa?,” tanya Ganjar lagi.

“Ya alasanya macam-macam pak, ada yang sudah malas sekolah dan masalah ekonomi,” jawab Nanda.

“Halah… alasan ekonomi opo, ngarang aja kamu. Iku jenenge keset (malas) gak mau sekolah,” kata Ganjar.

“Iya begitu yang terjadi pak,” jawab Nanda lagi.

“Sekarang begini, saya balik tanya, kalau menurut kamu pernikahan dini itu bagus gak?,” tanya Ganjar ke Nanda.

Mendapat pertanyaan itu, Nanda pun dengan sigap dan padat langsung memberikan argumennya. “Kalau menurut Saya tidak baik pak, pertama itu sangat mebahayakan, jika nanti nikah dan hamil, tentu rahim sang ibu belum siap, bisa mengakibatkan kematian baik itu bagi bayinya maupun ibunya,” jawab Nanda yang langsung mendapat tepuk tangan riuh para hadirin.

KAPOLRES PULAU TALIABU

“Nah itu kamu sudah bisa jawab to, jadi pernikahan dini itu bukan dilarang karena tanpa alasan, salah satunya ya itu tadi membahayakan, pinter kamu. Ada beberapa bahaya pernikahan usia dini baik itu dari kesehatan maupun psikologis, diantaranya, ada risiko bayi lahir stunting, ada hubungan antara usia ibu saat melahirkan dengan angka kelahiran stunting. Semakin muda usia ibu saat persalinan, akan semakin besar berpotensi melahirkan bayi yang stunting,” jelas Ganjar.

Kemudian kata Ganjar, bahaya lainnya tidak hanya berdampak pada psikologis, pernikahan dini juga bisa memicu sejumlah masalah kesehatan, khususnya pada perempuan. Ganjar juga mengatakan, pernikahan dini dapat berdampak pada tingginya angka kematian ibu dan bayi serta rendahnya tingkat kesehatan ibu dan anak.

“Jadi paham ya?, terus kalau sudah lulus kamu mau jadi apa?” tanya Ganjar lagi.

“Iya pak Saya paham, Saya pingin masuk UGM pak, pingin jadi Psikolog,” jawab Nanda.

“Wah kalau ke UGM ya susah, tapi belajar dulu yang pinter ya. Ya wis makasih ya, karena kamu ulang tahun, sekarang kamu ke depan, disana ada stan UMKM tuh, kamu maunya apa silahkan ambil Saya yang bayar,” ujar Ganjar.

“Saya mau jam tangan pak,” jawab Nanda.

“Wah pinter kamu milih yang mahal, ya wis sana,” ujar Ganjar seraya meminta Nanda mengambil jam tangan di salah stand UMKM.

Usai mengambil hadiah jam tangan, Nanda mengucap rasa syukurnya atas pemberian hadiah ulang tahun yang spesial baginya dan tidak disangka-sangka.

“Alhamdulillah, ini kado ulang tahun pak Ganjar buat saya,” ujar Nanda sambil memperlihatkan jam tangannya saat ditemui usai acara.

Nanda mengaku sempat grogi dan tidak percaya diri saat berdialog dan berhadapan langsung dengan orang nomor satu di Jawa Tengah itu. “Grogi pasti ada, kan tadi selain Pak Gubener Ganjar ada juga pejabat-pejabat lain seperti Bupati, Walikota dan Anggota DPRD,” urainya.

Namun demikian kata Nanda, Ia sangat puas bisa mengeluarkan unek-uneknya ke Gubernur Jawa Tengah. “Puas karena Saya bisa mengeluarkan isi hati dan unek-unek Saya khususnya soal kasus pernikahan dini yang marak di daerah saya,” tukasnya.