BANJARMASIN-LIPUTAN 4.COM. Sejumlah Aktivis LSM di Kalimantan Selatan menggelar aksi damai bertepatan satu hari setelah hari lahirnya Pancasila yang diperingati oleh seluruh jajaran Pemerintah dan Organisasi lainnya di Indonesia 1 juni 2023 kemarin.
Terlihat dalam Aksi damai tersebut juga dihadiri oleh Ketua LSM KMPIB (Kelompok Masyarakat Pemerhati Infrastruktur Banua) Kalsel Bahauddin, yang juga ikut dalam menyampaikan aspirasinya di Nol KM bersama rekan rekan LSM lainnya.
Bahauddin yang didampingi beberapa Lsm seperti Hery Yanto Ketua LSM Garda Taruna Nusantara, Novel LSM Pemuda Kalimantan dan Marko dari Ormas Harimau Kalsel pada saat memberikan keterangan kepada awak media, jumat (02/06/23).
Bahauddin menyinggung perihal amblasnya jalan nasional Km.171 Desa Satui Barat, Kabupaten Tanah Bumbu yang menyisakan berbagai pekerjaan rumah,” ucap Bahauddin.
“Akibat longsor dan putusnya jalan nasional KM. 171 sejak 28 September 2022 sampai dengan hari ini penanganannya sangatlah lamban,” kata bahauddin.
Bahauddin juga menyoroti perihal aktivitas pertambangan ilegal di Kecamatan Pengaron, Sungai Pinang, Cinta Puri, Matraman yang aktivitasnya diduga masih berjalan,” ucapnya.
Karena masih banyaknya aktivitas pertambangan batubara yang ada diduga ilegal seperti pertambangan yang mengepung salah satu bangunan SMPN 1 Mataraman, di Kabupaten Banjar,” ucapnya.
Ditempat yang sama ketua LSM Garda Taruna Nusantara, Hery Yanto juga mengatakan bahwa sangat disayangkan atas apa yang telah dilakukan pemerintah dengan sangat mudahnya mengeluarkan izin Usaha Pertambangan Operasional Produksi (IUP-OP) dengan tidak melihat atau mengecek ulang IUP-OP yang telah diterbitkan sehingga sangat merugikan masyarakat,” tutur Hery Yanto.(Irwan L4).
Tidak ada komentar