Upacara Adat Seren Taun, Baiknya Jangan Tercederai Akulturasi Budaya Barat yang Kurang Positif
Liputan4.com Lebak- Kasepuhan Adat Banten kidul adalah kelompok masyarakat adat Sunda yang tinggal di sebagian wilayah Kabupaten Lebak hingga Kabupaten Sukabumi bagian barat. Kebiasaan masyarakat adat merujuk pada adat istiadat lama yang masih dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari.
Masyarakat Kasepuhan Banten Kidul sekarang melingkup beberapa desa tradisional dan setengah tradisional, yang masih mengakui kepemimpinan adat setempat. Salah satu ritual adat tahunan Kasepuhan yang selalu menarik minat masyarakat adalah upacara Seren Taun; yang makna sesungguhnya adalah pernyataan syukur warga Kasepuhan atas keberhasilan panen padi.
Akan tetapi, menurut salah satu aktivis muda Lebak Selatan Rustandi, pada prakteknya upacara Seren Taun akhir-akhir ini selalu diisi dengan kegiatan yang kurang positif, diantaranya mengundang grup musik yang berbau budaya barat, ujarnya, Minggu (30/07/2023).
Lebih lanjut ia mengatakan, harusnya, acara Seren Taun itu kan bagian dari rasa syukur kita terhadap apa yang sudah diberikan oleh Tuhan yang maha Esa. Selain itu Seren Taun juga sebagai bagian dari tradisi dan adat budaya yang harus dikenalkan kepada generasi muda bukan melakukan Akulturasi/pencampuran budaya antara budaya barat dengan budaya kita, sehingga esensi dari Seren Taun itu tidak tercapai, jelasnya.
Pencampuran dua kebudayaan boleh dilakukan asalkan kebudayaan tersebut beririsan dengan kebudayaan lokal setempat. Misalkan dalam acara seren tahun menampilkan kebudayaan dari Kalimantan, dari Papua, Sulawesi atau bahkan dari luar negeri yang memang ada keterkaitan dengan adat istiadat dan seni budaya.
Dalam proses acara Seren Taun juga sekiranya para pemangku adat melibatkan anak-anak sekolah mulai dari TK, SD, sampai dengan perguruan tinggi, para tokoh pemuda dan pemudi sehingga proses sakral acara tersebut dapat mereka ikuti dan mengambil pelajaran dari proses tersebut.
Selain itu, acara Seren Taun yang dilaksanakan rutin setiap tahun, jangan dijadikan ajang penggalangan proposal, atau bahkan dimanfaatkan oleh oknum yang punya kepentingan secara politis.
Semoga kita semua bisa menjaga adat budaya serta tradisi yang diwariskan oleh leluhur kita ditengah arus modernisasi dan globalisasi serta keterbukaan informasi yang semakin cepat berkembang, mari kita bersama-sama memperkenalkan budaya dan tradisi leluhur kepada seluruh generasi muda sehingga kita tidak kehilangan identitas dan tidak terhapus sebagai bangsa yang beradab, pungkasnya.(Riki/Hs)
Berita terkait
Tidak ada komentar