x

Seni Memotret Serigala Selama Hidup Sampai Dengan Mereka Mati

waktu baca 4 menit
Selasa, 4 Okt 2022 13:45 0 548 Redaksi

Peringatan: Artikel ini menyertakan foto bangkai hewan.

Pada akhir 2019, kawanan serigala dilaporkan kembali ke Belanda melalui jalur Jerman setelah ratusan tahun “menghilang” akibat perburuan. Namun, habitatnya kini berdekatan dengan jalanan, yang meningkatkan risiko hewan karnivora tertabrak kendaraan. Untuk tahun ini saja, tercatat empat ekor serigala mati dilindas di Belanda.

Bangkai serigala akan diautopsi di Pusat Kesehatan Satwa Liar Belanda (DWHC) kota Utrecht. Dokter hewan membelek tubuh serigala dan memotong beberapa bagian untuk keperluan penelitian, sedangkan selebihnya dikirim ke Naturalis Biodiversity Centre untuk disumpal dan dipajang di Museum Leiden.

Setelah 13 tahun berpengalaman meliput perang di negara-negara konflik – dari Suriah, Rwanda hingga Afghanistan – jurnalis foto berkebangsaan Belanda Marielle van Uitert memutuskan pulang kampung dan mengalihkan sorot kamera ke serigala.

Proyek terbarunya, bertajuk De wolf recycled [secara harfiah berarti “Daur ulang serigala” dalam bahasa Belanda], mengamati kehidupan serigala di alam bebas. Selain itu, hasil jepretan Marielle juga memperlihatkan proses autopsi dan pengawetan bangkai serigala yang mati tertabrak kendaraan. Marielle berbincang dengan VICE, menceritakan alasannya begitu tertarik pada binatang buas yang bikin banyak orang ketakutan.

Serigala Eropa di padang rumput

Serigala Eropa.

VICE: Kenapa kamu memilih banting setir dan akhirnya fokus memfoto serigala?

Marielle van Uitert: Saya merasa sudah tidak aman melanjutkan profesi sebagai fotografer perang, terutama setelah foto diriku terpampang di halaman depan surat kabar ketika saya meliput perang narkoba di Meksiko. Tiga hari saya bersembunyi di kamar hotel [karena takut]. Pada saat itulah, saya mulai merenungkan jalan hidupku.

Saya pulang ke Belanda pada 2018, dan mulai menawarkan jasa mengajak anjing jalan-jalan sebagai upaya menjernihkan pikiran. Ketertarikanku pada anjing, terutama anjing ras besar, semakin meningkat selama setahun menjalani rutinitas ini. Kebanyakan orang pasti langsung menganggap anjing besar menakutkan, padahal hewan itu tidak akan menyerang jika percaya padamu. Dari situ, saya mulai memperhatikan serigala. Kata rimbawan setempat, saya bisa menemukan serigala di wilayah perbatasan antara Jerman dan Ceko. Ucapan mereka benar. Tapi itu bukan pertama kalinya saya melihat serigala. Sebelumnya saya pernah berpapasan dengan serigala yang tiba-tiba muncul dari atas gunung ketika saya berkunjung ke Yosemite National Park. 

Apa yang membuatmu tertarik pada serigala?

Banyak yang bisa kita pelajari tentang serigala, apalagi mengetahui jenisnya yang beragam. Berkat serigala, saya bisa berkeliling dunia dan bertemu orang-orang yang juga tertarik dengan kehidupan serigala. Contohnya, saya berkenalan dengan ahli biologi Inggris saat mengunjungi Etiopia. Mereka mengajak saya pergi ke pegunungan untuk menyaksikan serigala di alam bebas. Serigala asli Etiopia terancam punah akibat rabies. Jumlahnya sekarang tersisa 450 ekor saja.

Seperti apa persiapan kamu sebelum memulai sesi pemotretan?

Hal pertama yang saya lakukan yaitu meriset jenis serigala yang ingin difoto, baru kemudian mencari orang-orang yang dapat membantuku bertemu serigala itu — seperti pemilik tanah, rimbawan atau ahli biologi. Begitu tahu lokasinya, saya akan memasang perangkap kamera dan menunggu sampai dapat foto yang bagus. Saya bisa menunggu berhari-hari.

Kamu juga memfoto serigala yang mati tertabrak mobil. Pelajaran apa yang kamu ambil dari bangkainya?

Serigala tetap menakjubkan meski tergeletak tak bernyawa di atas meja autopsi. Tengkorak serigala sangat besar, cakarnya juga penuh bulu bahkan di sela-selanya — karena bulu itulah kamu tidak akan menyadari ada serigala di dekatmu. Serigala bergerak bagaikan hantu. Terkadang saya menghabiskan berminggu-minggu di hutan tanpa menemukan seekor pun serigala.

Binatang ini luar biasa kuat. Saking kuatnya, serigala bisa bertahan hidup hanya dengan tiga kaki. Serigala juga saling menjaga anggota kawanannya. Semua itu sangat menakjubkan. Semakin sering kamu menghabiskan waktu di dekat serigala, semakin besar pula rasa kagum dan hormatmu terhadapnya.

Simak foto-foto serigala yang berhasil diabadikan Marielle van Uitert berikut ini:

Lelaki berkacamata memerika telinga bangkai serigala

Hugh Jansman, ahli ekologi satwa liar di Wageningen Environmental Research, memeriksa telinga serigala yang tertabrak mobil.
Bangkai serigala dibungkus plastik

Bangkai serigala akan dibawa ke Pusat Kesehatan Satwa Liar Belanda (DWHC) setelah dilakukan pemeriksaan X-Ray.
Seorang laki-laki melakukan autopsi pada bangkai serigala yang tubuhnya telah dibelek.

Hugh Jansman membelek bangkai serigala sebelum autopsi.
Tengkorak serigala yang bersimbah darah setelah dikuliti

Proses autopsi hampir selesai. Tengkorak serigala masih bersimbah darah.
Lelaki mengangkat bulu serigala yang habis dikuliti

Taxidermist Bas Perdijk memeriksa kualitas bulu serigala sebelum disumpal di Naturalis Biodiversity Center.
Lelaki berjas lab mengeringkan kepala serigala pakai hair dryer

Bas Perdijk mengeringkan bulu serigala.
Cakar serigala ditempel pada alat cetakan

Bas Perdijk mencetak cakar serigala.
Pajangan serigala dari bangkai yang telah dikuliti dan disumpal lagi.

Serigala yang telah “dihidupkan kembali” oleh taxidermist di Naturalis Biodiversity Center.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Netherlands.

Google News

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
x
x