Jeneponto,Liputan4.com-Salah satu anak penderita lumpuh layu di duga polio ditemukan di desa Borongtala kecamatan Tamalatea, Jumat 21/07/23. Supriadi berusia sekitar 10 tahun putra dari Syarifuddin dan Sumiati mengalami kelumpuhan sejak usia 2 tahun.
Supriadi (10) tidak mampu bergerak layaknya anak seusianya, kaki dan tangannya lumpuh, bahkan dari pantauan awak media kaki Supriadi bengkok tidak beraturan,” Lamami lumpuh pak, sisa kepala yang bergerak bebas,”ujar Sumiati ibunda Supriadi.
Dikutip dari salah satu laman kesehatan bahwa kelumpuhan atau paralisis adalah ketidakmampuan tubuh untuk melakukan gerakan dalam bentuk apa pun.
Istilah ini juga sering dikaitkan dengan ketidakmampuan merasakan sentuhan atau mengendalikan sensasi tubuh,(orami.co.id)
Kini Supriadi (10) hanya mampu terbaring bertahun-tahun dan hidup dari hasil jerih payah orang tua sebagai buruh ikat rumput laut,”kami hanya pasrah pak, cobaan ini kami terima dengan ikhlas,”ucap Sumiati berurai air mata.
Kasus langka penderita lumpuh layu di duga virus Polio sangat jarang terjadi, kondisi lingkungan dan minimnya pengetahuan pentingnya imunisasi mungkin jadi penyebab utama lumpuhnya Supriadi.
Masa depan sang anak kini terenggut oleh penyakit yang dimungkinkan sulit di sembuhkan jika tidak mendapatkan penanganan yang layak dan bantuan kesehatan serta perhatian khusus pemerintah.
Tidak terbayang kesedihan pasangan Syarifuddin dan Sumiati selaku orang tua merawat sang anak,”hari hari kami bersedih tiap kali melihat Supriadi pak, hancur hati kami,”kenang Sumiati.
Orang tua Supriadi berharap ada keajaiban dan melihat anak lelaki semata wayangnya bisa sembuh kelak dan mampu tumbuh meraih cita-citanya.
Tidak ada komentar