x
HARI KARTINI

Genap Seminggu Proyek TPT Sudah Roboh, LSM BIDIK Sumsel : Menjelang Pileg 2024 Diduga Oknum Kontraktor Rampok Uang Negara!!!

waktu baca 2 menit
Senin, 18 Des 2023 00:24 0 414 AGUS MAULANA

Liputan4.com sumatera selatan – Palembang, Proyek Pekerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang menggunakan dana Bantuan gubernur (Bangun) untuk dana Aspirasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan dari salah satu Partai peserta Pemilu dengan nilai pagu 3,5 Miliar dan nilai kontrak 3,4 Miliar yang di kerjakan oleh CV Mawar tanpa menggunakan spek dari Dinas PUPR Kabupaten Ogan Ilir (OI) yang sudah di tenderkan. Baru genap satu minggu selesai sudah Roboh.

Menurut Kabid Bina Marga PUPR Kabupaten OI yang juga selaku PPK Eko Randi Satria saat dikonfirmasimelalui pesan WhatsApp pada Sabtu, (16/12/2023) kemarin menjelaskan, Proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) dengan pagu 3,5 Miliar dan nilai kontrak 3,4 Miliar yang dikerjakan oleh CV Mawar dengan menggunakan dana Bangub Aspirasi DPRD Provinsi Sumsel Partai Demokrat dan batas pekerjaan tersebut sampai 31 desember 2023,”ujar Yongki kepada Awak Liputan4.com pada Minggu, (17/12/2023).

Menyikapi hal tersebut, maka LSM BIDIK Sumsel mempertanyakan hasil kerja dan kualitas kontraktor CV MAWAR, ini pemborong atau perampok untuk modal pileg, tanya Yongki dengan geram.

“Ini anggaran 3,4 miliar sangat besar dan cukup untuk bikin rumah tiga lantai, dari sini dapat kita lihat kurangnya pengawasan keuangan negara dan apa saja peruntukannya, coba tim ahli dan APH turun untuk menghitung kubikasi dan spesifikasi bangunan tembok penahan ini, harga batu gunung di pasaran tidak sampai Rp 500,000 per kubik,”ungkap Yongki Ketua Umum LSM BIDIK Sumsel.

“Saya beli batu ini hanya Rp 2,300,000 satu mobil dengan isi volume 6 kubik satu mobil,”kata Yongki.

“Volume tembok ini sepertinya tidak akan habis 200 mobil,”jelas Yongki.

“Kita lihat juga disini tidak ada pondasi yang mantap seharusnya itu ada pondasi dalam tanah paling tidak 1,5 meter,”terang Yongki.

Lanjut Yongki Ketua LSM BIDIK, upah tukang itu standar Rp 180.000 sehari, harga semen Baturaja itu Rp.65.000 satu karung isi 50 KG di muara kuang sana,”cetus Yongki.

“Anggaran proyek ini diduga di mar-Up dengan angka miliaran rupiah, oleh karena itu kami minta BPK, BPKP dan APH yang ada di Sumsel untuk turun dan periksa angran proyek ini,”tegas Yongki.

“Jembatan Ampera itu di bangun tahun 1953 tiangnya itu cor beton jaman Belanda hingga 2023 ini masih kokoh,”beber Yongki.

“Artinya lebih baik bangunan penjajah di kala itu ketimbang bangunan oknum kontraktor yang menjaja negeri kita saat ini,”pungkas Yongki.

Stik Famika Makassar

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ULTAH PULAU TALIABU
RIDWAN AZIZ
PLT BUPATI LABUHANBATU
Stik Famika Makassar
LAINNYA
x
x