Liputan4.com Lebak- Untuk mencegah terjadinya puso pada taman padi di tiga Desa yang terdiri dari Desa Cisungsang, Kujangjaya, dan Desa Cikadu Kecamatan Cibeber kabupaten Lebak Banten, luas lahan yang dialiri irigasi tersebut hampir 560 Hektar dari tiga Desa, bahkan sarana irigasi tesebut sebagai sumber air bersih bagi masyarakat di tiga Desa tersebut. Selasa 30/5/2023
Abdul Halim Ketua BPD Desa Cisungsang menyampaikan pada awak media, bahwa pembangunan irigasi tersebut dilakukan pada tahun 1987 dengan total panjang sampai Cisungsang 5 kilo meter kalo sampai Cikadu hampir 7 kilo meter lebih, potensi kekeringan sudah dirasakan warga sebab biasanya bisa panen dua kali sekang cuma satu kali bahkan banyak yang tidak teraliri aliran bendungan irigasi tersebut sehingga puso. Ucapnya
“Kondisi bendungan dan irigasi saat ini sangat rusak parah, sudah 36 tahun tidak pernah dilakukan perbaikan irigasi pada 2019, ditambah banyaknya lokasi yang rawan longsor dan tidak bisa di lalui air dari bendungan.
Lanjut Halim Kami harap pemerintah baik kabupaten, propinsi Banten atau pemerintah pusat bisa direvitalisasi bendungan Cikidang yang berada di Desa Cisungsang, sekarang yang bisa produksi cuma hanya 30% saja dari total sawah yang biasa dialiri air dari bendungan melalui irigasi tersebut, pungaksnya
Sementara Kepala Desa Cisungsang Yani Yulyani menambahkan bahwa masyarakat di Desa cisungsang termasuk Desa seperti Cikadu dan Kujangjaya, sangat berharap bendungan dan irigasi tersebut bisa dibangun dan berjalan lagi, sebab sudah dua tahun ini total masyarakat tidak bisa menggarap sawah yang biasa dialiri dari irigasi dan bendungan itu.”
Yani juga mengatakan pemdes Cisungsang juga mempunyai keterbatasan walaupun ada Dana Desa tidak bisa di kaper dari Dana Desa, sebab anggaran cukup besar, kalo kita hitung hampir 3 milyar untuk pembangunan. Di bendungan dan saluran irigasi, ada 3 lokasi yang rawan longsor dan harus pake talang beton. Ucapnya.
Kami atas nama masyarakat meminta pada pemerintah agar segera melakukan tindakan sehingga ketahanan pangan di desa kami bisa teratasi. Tegasnya.”
Semoga pemerintah provinsi Banten atau pusat melalui kementerian bisa segera memperhatikan kondisi tersebut sebab masyarakat sangat membutuhkan dan memerlukan untuk tetap bisa bertahan agar pertanian di wilayah kami tetap normal. Pungkas yani (Hs)
Tidak ada komentar