x

BPD Desa Sawarna. Pertanyakan Shering Wisata yang Dikelola Perhutani BKPH Bayah untuk Desa

waktu baca 2 menit
Sabtu, 3 Jun 2023 12:55 0 639 L4 Banten

Liputan4.com Lebak- Tidak jelasnya bagi hasil atau yang di sebut Shering dari pihak perhutani BKPH Bayah dalam pengelolaan wisata di wilayah Desa Sawarna, yang mencakup 2 (Dua) tempat wisata pantai Pulomanuk dan Karang Bokor yang di kelola PT pontis, hasil sheringnya  dipertanyakan BPD Desa Sawarna Sabtu 3/6/2023

Zaenal Mustofa sebagai wakil ketua BPD Desa Sawarna mengatakan, kejelasan bagi hasil tersebut harus jelas, berapa untuk pengelola berapa untuk perhutani dan berapa untuk Desa, lokasi wisata itu berada di wilayah Desa Sawarna yang notabene tanggung jawab mutlak pemerintahan Desa, itu sebabnya bila ada kejadian atau hal hal yang terjadi desa tetap akan menjadi titik sentral yang harus menyelesaikan permasalahannya, ditambah desa juga memiliki PAD yang harus di setorkan ke kabupaten sebesar 115 juta/tahunnya.” ucap Mustopa

Sudah berapa tahun ini dana shering dari wisata di wilayah perhutani ga jelas, sejak di buka shering wisata dua lokasi ga jelas, baik dari wisata Pulomanuk maupun dari PT pontis yang mengelola karang bokor, ucapnya.

“Pemerintah mendorong Desa untuk menggali potensi Desa agar PADes bisa terbantu dari sektor wisata, tapi adanya wisata yang di kelola perhutani tak bisa membantu hal tersebut,   ketidak jelasan terkait bagi hasilnya.ini harus di perjelas.”

“Saya baru dengar shering bagi hasil dari penjarangan kayu jati sudah keluar yang menurut inpo nilainya kurang lebih 17 juta dan di bagikan ke penggarap anggota KTH, kurang lebih 85 orang, ini  juga jangan sampai tertutup LMDH selaku organisasi yang mengurus kegiatan tersebut harus transparan pada desa biar semuanya bisa di ketahui dengan baik dan tidak salah paham. Pungkas Mustopa

Sebelumnya Wawan KRPH Bayah saat dihubungi mengatakan bagi hasil terkait tebangan memang sudah keluar dengan nilai kurang lebih 17 juta an namun untuk sering wisata sayaga hapal ucapnya

Sementara itu Asper BKPH Bayah Nurjaeni saat di hubungi mengatakan pihak perhutani selalu mengeluarkan sering tersebut namu melalui lembaga Masyarakat desa Hutan (LMDH) kita kasihkan ke LMDH adapun LMDH itu dengan desa silahkan tanya ucapnya,

Kami pihak perhutani melakukan koordinasi dan penyaluran semuanya melalui LMDH baik sering penebangan maupun sering wisata silahkan aja tanya pihak desa atau LMDH nya

Terkait data berapa yang sudah di keluarkan terkait sering wisata saya blm hapal harus minta dulu ke kantor agar data yang di sampaikan akurat, yang pasti sering itu ada dan dikasihkan ya melalui LMDH pungkas Nurjaeni

Google News

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
x
x