Belum Puaskah Meskipun Sudah Diberikan Kehidupan Yang Enak???
Liputan4.com – OPINI – Puncak pelajaran berharga yang gue dapatkan di perjalanan gue bersama “Dia” tahun 2016 – 2023 adalah ini. Kata-kata yang diucapkan melibas semua rasa di hidupgue dengan, segala kekurangan dan keterbatasan gue, dan kurang bersyukur dengan apa yang telah gue alami jalani sepanjang hidupgue.
Benar juga…
Kenapa gue masih kurang bersyukur? Apa yang sebenarnya akhir dari “keinginan sejati” akan dunia ini? Apa sebenarnya hidup ini mudah, tapi karena gue baluti dengan keinginan dan impian besar yang entah kapan sampainya, membuatgue tidak menikmati apa yang sedang gue jalani ya?
Gue selalu merasa bersyukur punya kehidupan normal yang akhirnya Gue dapatkan, mulai dari bersyukur bisa makan sebanyak 3,2 sampai 1 kali sehari kadang tidak sama sekali, Ngopi dan merokok bahkan sekedar meminum air segar kemasan, walau terkadang gue nitip catatan sama tukang warung nya!!! Tentunya paham sampai sini kan?.
Gue selalu mengatakan pada diri gue sendiri “ini adalah kehidupan impiangue”. Gue, hati gue langsung nyessssssss ya Tuhan, gue memang manusia yang masih kurang bersyukur. Sebenarnya tanpa gue sadari gue sedang menjalani kehidupan impian, begitupun beberapa orang yang di luaran sana juga sedang berusaha menggapainya.
Gue lebih banyak bersosial dengan teman-teman yang kehidupannya lebih banyak dijalanan, pernah mendengar secara langsung cerita dari para mereka yang berbagai macam profesi di luar sana tentang bagaimana cara mereka memandang hidup. Apa impian mereka? Kehidupan seperti apa yang mereka impikan ya? Tapi melalui pemikiran logika keadaan ini, gue berpikir pasti mereka juga merasakan hal yang sama.
Gue mulai mencoba menghargai apapun aktivitas kehidupan yang sedang gue jalani. Mindset-gue berubah drastis. Gue bahkan mulai menyenangi aktivitas baru sederhana seperti menulis, tulisan yang gue tulis berbagai macam permasalahan problematika kehidupan manusia, mulai dari Politik, hukum dan kriminal dan lainnya, dan, tentunya makan dengan tenang walau tidak beraturan waktunya, tertawa dengan orang-orang diluaran dan lainnya hanya dengan HATI:
“Ini kehidupan impian gue. Gue beruntung bisa menjalaninya”.
Sampai detik menuliskan tulisan ini, gue rdahmadsyarif, perubahan signifikan pikirangue ke positif. Beban overthinking-gue akan harus memenuhi impian ini itu, keinginan beli ini itu dan lainnya berkurang drastis. Hanya sesederhana ketika beli sesuatu yang bersifat keinginan, akan muncul pikiran “kalau beli ini gue akan susah makan 3xsehari buat minggu depan, gue lebih baik menunda beli ini daripada tidak bisa makan”. Mindset ini sangat membantu gue sebagai untuk lebih berhemat.
Makan 3 kali sehari, mandi, dan memakai baju yang nyaman. Sederhana, namun ada di luar sana yang menjadikannya sebuah impian hidup. Puji syukur Tuhan menegur gue dengan lembut melalui hobi yang gue sukai yaitu menulis, dengan berbagai macam tema judul dalam artikel tulisan yang gue tulis tentang berbagai macam problematika (aneka) kehidupan keseharian manusia dan langsung mengena di hati gue. Pelajaran terbaik ini menjadi bekal gue untuk menikmati hidup di kehidupan yanggue jalani dengan penuh syukur dan menikmati setiap momen hidup apapun yang terjadi.
Jaga dan Lindungilah Impian-Kalian.
Seperti sebelumnya yang gue katakan bahwa gue seorang pemimpi ulung, banyak keinginan dan impian yang gue list di Hati gue disetiap tahun. Selama Dalam 2016-2023 ini gue belajar banyak mengenai bagaimana impian gue terkabul dan yang mana yang tidak terkabul, (“Bangun dari Mimpimu Karena Tidurmu Sudah Doyong”).
Setelah evaluasi semua itu, gue menyadari bahwa impian gue yang gue dapat gapai adalah impian yang gue rahasiakan atau tidak spesifik, ini semua hanya gue ungkapkan dalam hati gue. Contoh sederhananya adalah ketika gue bermimpi ingin mendapatkan pekerjaan yang sebetulnya gak pernah terlintas di hati gue tuk gue bisa mendapatkan pekerjaan itu. Gue hanya mengatakan kepada diri gue sendiri bahwa gue ingin bekerja di kantor di salah satu instansi pemerintahan. Namun, Rezeki Allah, itu terwujud dengan cara yang tidak disangka-sangka. Gue pun saat masuk hari pertama kerja masih linglung gak percaya kalau gue bisa mendapat pekerjaan di kantor tersebut dan penuh syukur.
Masih banyak kejadian yang gue alami selama dimana tahun tersulit gue, tapi hal diatas adalah puncak bahwa apa yang dipikirkan selama ini benar adanya. Bahwa untuk impian yang rasanya “yakin sekali” akan terwujud, lindungilah dalam diam. Impian itu bisa rusak karena 2 hal, yang pertama iri hati dan yang kedua keraguan.
Hal ini berada dalam pikiran dan HATI orang lain yang tidak bisa kita kontrol. Lindungilah impian dari iri HATI karena melihat kita bahagia bisa bermimpi seperti itu dengan privilage yang kita punya atau yang sering disebut A’in. Lindungilah impian dari keraguan orang lain karena kemampuan kita.
Bahkan orang tua bisa berpikiran ketika kita bermimpi sesuatu “emang yakin bisa ya?” namun karena anda anaknya, dia di luar muka tetap bersikap mendukung kita. Hal itu lebih berbahaya apabila mereka mengungkapkannya dengan kata-kata negatif langsung yang membuat kita sedih tidak percaya diri. BIG NO. Sekali lagi, lindungilah impian luh.
Kita sebenarnya yang lebih tahu apakah mampu untuk impian itu atau tidak. Hanya kita yang lebih tahu proses yang kita jalani untuk menggapainya seperti apa. Jadi sebenarnya kita tidak perlu lagi validasi dari orang lain untuk menentukan jalan terbaik impian kita seperti apa.
Biarlah orang lain menjadi tim hore-hore untuk pesta keberhasilan kita. Jika ingin meminta bantuan orang lain, janganlah secara detail memberi tahunya untuk tidak menimbulkan ekspektasi orang lain kepada kita dan kita juga tidak terbebani oleh ekspektasi tersebut. Karena kalau gagal, kita bisa merubah haluan mimpi detail kita tanpa diketahui siapapun karena info kita beri masih bermakna luas.
Kita dan Tuhan yang lebih tahu mana impian yang kita butuhkan mana impian yang hanya untuk ekstensi belaka. Dan satu lagi informasi yang gue pelajari juga mengenai impian ini.
Impian yang benar-benar berasal dari lubuk HATI yang paling dalam, impian yang ketika kita harapkan berjalan sesuai rencana dan hati apa yang kita inginkan Kita Harus mengedepankan rasa pasrah pada setiap ketetapan Allah.
Karena Kita yakin dan percaya bahwa hidup kita sudah diatur sedemikian baiknya oleh Allah.
Maka tidak akan ada kata sesal dan kecewa dari hal-hal apa saja yang luput dari ikhtiar dan harapan kita.
Dan jantung kita, dan juga membuat mata kita berbinar dan bersemangat melihatnya. Itu terwujud.
Mungkin belum saatnya, tapi pasti terwujud. Gue merasakan ini dan mungkin semua orang merasakan hal serupa dengan gue.
Gue sadar kalau apa yang gue inginkan dan harapkan itu bisa tidak sesuai rencana, karena tidak ada yang tidak mungkin untuk Allah semua itu menentukan rencana untuk kita.
Gue selalu menganggap itu adalah “tanda takdir” yang telah Tuhan tetapkan untuk gue. Karena sebelum mengetahui “tanda takdir” ini, terkadang gue masih ditakuti bayang-bayang dimana ditahun-tahun masa tersulit nya dan terpuruknya kehidupan gue, gue jalani sendiri.
Kedua orang tua gue bilang jalani kehidupan ini penuh dengan keikhlasan apapun yang gue terima disetiap hari-harinya, karena Allah telah memberikan segalanya tak terhitung dan tak ternilai untuk kita dengan Ikhlas disetiap harinya. Kita tidak tahu apa takdir berkata lain selama perjalanan jauh tersebut.
Dan Allhamdulilllah semua seiring perjalanan dalam waktu tidak singkat, dimasa sulit-sulit nya gue, gue dikirimkan seseorang wanita yang mau menerima gue apa adanya, menemani gue disaat gue dalam keadaan di titik (Nol) istilah kembali ke fitrah.
Perjalanan hubungan gue dengan nya gak mudah dalam menjalani hubungan susah senang sudah gue jalani dengan nya. Semenjak itu, mulai tertanam keyakinan bahwa desiran hati ini tanda impian gue akan terwujud bersamanya. Hal itu membuat gue tidak pernah lagi meragukan apapun impian gue, lebih fokus ke impian yang gue butuhkan, dan itu membuat hidup gue lebih tenang karena “Dia” selalu support gue, selalu ada untuk gue.
Di 2 pengalaman berharga diatas, gue akhirnya mendapat bekal untuk jalani hidup untuk bersama di tahun-tahun mendatang bersama “Dia”. Bahwa jadikanlah impian sebagai arah hidup, tetapi tetap untuk selalu menghargai momen setiap harinya. Apapun yang terjadi, gue hanya punya 2 reaksi yaitu belajar darinya “Dia” dan kembali maju untuk fokus ke impian takdir gue. Tidak lagi untuk sedih dan cemas berlarut-larut. Karena di tahun-tahun kelam terberat yang khusus gue jalani gue belajar, apapun yang terjadi pada akhirnya semua akan baik-baik saja.
rdahmadsyarif
Berita terkait
Tidak ada komentar